WASHINGTON, 16 Juni (ANTARA/PRNewswire/AsiaNet) -- International Relief and Development (IRD) telah memulai program besar untuk menyediakan vaksinasi tetanus, yang menewaskan 18 orang di propinsi Bantul, demikian diumumkan IRD hari ini. "Kami telah mengirimkan obat anti tetanus kepada sejumlah orang yang selamat di wilayah yang terkena gempa untuk mencegah merebaknya penyakit lebih lanjut," kata Arthur B. Keys, Jr., presiden dan Kepala Eksekutif IRD. IRD menyediakan obat-obatan untuk 18 unit medis bergerak yang diberikan oleh Kantor Kesehatan Propinsi Jogjakarta, dan tim kesehatan IRD di area bencana, yang dipimpin oleh Dr. Jonathan Agranoff, mengawasi pengiriman obat-obatan ke para pasien di sejumlah fasilitas kesehatan di seluruh propinsi. Sebanyak empat orang staff dari markas besar IRD di Washington, bekerjasama dengan Dr. Agranoff di Jogjakarta. Adam Koons, direktur Sektor Peringanan IRD, telah mengumpulkan program bantuan kemanusiaan; Jenna Welsh, Russel Klein dan Monisha Merchant telah berada di lokasi bencana untuk membantu melaksanakan sejumlah program bantuan, kesehatan dan infrastuktur. IRD memiliki lebih dari 40 staff yang telah bekerja di Jogjakarta. "Terdapat kekhawatiran berkembang bahwa jumlah yang meninggal akan terus bertambah menjadi krisis besar kecuali tindakan cepat diambil," tegas Keys. "Sejak gempa, lebih dari 21 ribu orang telah menderita luka parah, kebanyakan dari mereka belum pernah divaksinasi tetanus. "Tanpa perhatian dan perawatan medis yang benar, jumlah kematian akan meningkat pesat." Kata Dr. Agranoff. "IRD melakukan segalanya untuk memberikan obat-obat ini kepada rakyat yang beresiko besar terkena infeksi dan kami akan terus bekerjasama dengan organisasi kesehatan manca negara dan lokal untuk menghadapi krisis ini." Tetanus adalah penyakit mematikan dengan angka kematian 15 sampai 40 persen, tambah Agranoff. Ia menjelaskan bahwa banyak korban gempa telah dibedah orthopedi dan diobati karena luka parah lain, namun mereka belum kebal terhadap tetanus. Dr. Agranoff telah mengambil alih kepemimpinan dalam menarik perhatian untuk sejumlah kasus yang terus berkembang, merawat pasien, melakukan penaksiran sejumlah fasilitas kesehatan dan bekerja sama dengan sejumlah petugas kesehatan. Staf kesehatan IRD segera memulai mengirim pasokan mediske sejumlah rumah sakit di distrik Bantul dalam merespon gempa yang menewaskan lebih dari 5,600 orang di seluruh Jawa Tengah bulan lalu. Mengenali kebutuhan penting pasokan medis dan obat-obatan farmasi, IRD bekerja dengan sejumlah mitra internasional untuk mengatur pengapalan dan pengiriman lebih dari 1,8 juta dollar senilai pasokan tambahan meids. IRD telah mendistribusikan ribuan dollar senilai sejumlah pasokan medis termasuk: jarum suntik, obat peredam sakit, antibiotik, obat antiseptik dan obat farmasi. Sejak tahun 1999, IRD telah mengimplementasikan program kesehatan, pendidikan dan keamanan makanan di Indonesia. Keberadaan IRD di Jogjakarta sebelum gempa membantu mobilisasi cepat staf dan sumber dalam merespon kebutuhan yang membanjir dari sejumlah orang yang selamat. IRD berkomitmen menyediakan baik itu bantuan peringanan kritis dan jangka panjang sebagaimana mereka selamat dari bencana ini dn mulai membangun kembali kehidupan mereka. IRD adalah organisasi sukarela nirlaba yang mengurangi penderitaan masyarakat yang paling rentan di dunia. Didirikan pada tahun 1998, IRD telah menyediakan lebih dari 250 juta dollar dalam bantuan kemanusiaan di lebih dari 15 negara. Bantuan untuk menyokong operasi bantuan IRD di Indonesia dapat dikirim melalui situs web: www.ird.org SUMBER : International Relief and Development, Inc. KONTAK : Ann Pincus, +1-703-778-4271, atau Kate Zimmerman +1-703-778-4277, Situs Web: www.ird-dc.org(T.AD001/B/W001/W001) 19-06-2006 10:58:47

Copyright © ANTARA 2006