Sungailiat, Bangka Belitung (ANTARA) - Para nelayan Bangka Belitung mengharapkan bantuan kapal penangkapan ikan dari Kementerian Sosial dapat mendongkrak penghasilan mereka.

Salah satu penerima manfaat kapal penangkapan ikan, Firdaus ditemui di Kampung Natak, Lingkungan Nelayan I, tak menyangka kapal yang diserahkan langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismharini itu berbodi lebih besar dari yang dibayangkan.

"Kami menyangkanya akan mendapat perahu kecil mesin luar. Alhamdulillah, karena kami sendiri tidak mampu membuat perahu," ujar nelayan yang tergabung di Kelompok Nelayan Usaha Mandiri Sukses Dusun Sungai Gusung Desar Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.

Baca juga: Menteri Sosial RI salurkan bantuan kapal penangkapan ikan

Firdaus mengatakan bahwa para nelayan di Kampung Natak mayoritas bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) salah satu nelayan yang memiliki kapal. Penghasilan yang mereka dapat bergantung dari hasil tangkapan pada saat melaut di musim tangkap ikan.

"Kalau ikut orang jadi ABK bisa Rp100.000-Rp500.000 penghasilan per hari, itupun kalau musimnya. Kalau tidak ya tidak turun (melaut)," kata dia.

Hasil tangkapan yang seringkali dijual di antaranya ikan tenggiri. Kepada pengepul, Firdaus dan teman-temannya menjual ikan-ikan tersebut.

Sayangnya jika tidak pada musim tangkap ikan, Firdaus dan para nelayan lainnya bisa kehilangan mata pencaharian utamanya itu, dan bekerja serabutan sebagai tukang bangunan.

Dengan adanya bantuan kapal ikan dari Kemensos yang diserahkan untuk tiap nelayan, Firdaus berharap dapat meningkatkan pendapatannya saat pergi melaut lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan dengan program pemberdayaan, Kemensos berupaya mengentaskan kemiskinan. Khususnya di wilayah kantong kemiskinan seperti di komunitas petani dan nelayan.

Baca juga: Mensos dorong nelayan Bangka manfaatkan sumber daya laut

Mensos mengatakan Kepulauan Bangka Belitung memiliki produksi laut yang masih sangat bagus. Sehingga guna meningkatkan kapasitas produk para nelayan Bangka, Kemensos menyalurkan alat bantu berupa kapal ikan fiberglass.

Dia juga mengatakan upaya peningkatan kapasitas produk perikanan Bangka dapat dimulai dari hilir, dengan membuat tangkapan ikan lebih besar agar hasilnya dapat dipasarkan di tempat lain.

"Kalau ada proses produksi, maka rantai dari pengangguran akan terputus dan pekerjaan nelayan bisa lebih panjang, disamping produk yang bisa dijual. Kalau dijual produk olahan bisa lima kali lipat (harganya)," kata Mensos Risma.

Mensos Risma menyerahkan bantuan 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan. Penyerahan dilakukan di Kampung Natak, Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat.

Semua kapal berjenis fiber dibuat di lokasi dimana 15 kapal dibuat di Sungai Liat, 10 unit di Belinyu, dan 26 unit di Toboali Bangka Selatan. Daya tampung ikan maksimal adalah 2 ton.
Total bantuan berupa 51 unit kapal penangkap ikan 5GT senilai total Rp13.230.862.000.

Baca juga: Mensos minta Pemkab Bangka dirikan koperasi nelayan

Baca juga: Kemensos inisiasi koperasi nelayan untuk pemberdayaan Kampung Natak

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023