Momen ini menjadi pengetahuan kami
Jakarta (ANTARA) - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menilai persiapan Jakarta International Stadium (JIS) untuk Piala Dunia U-17 menjadi momentum bagi pengelola stadion di Tanjung Priok, Jakarta Utara itu untuk berilmu atau menambah pengetahuan.
"Momen ini menjadi pengetahuan kami dalam mengelola trafik dan parkir di sini," Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Iwan Takwin di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan JIS yang dirancang sesuai rekomendasi teknis dari FIFA tentu harus berupaya memenuhi masukan dari federasi sepakbola internasional itu saat asesmen lanjutan menjelang pertandingan.
"FIFA setiap mau melaksanakan penyelenggaraan internasional, dia akan melakukan asesmen dan memberi masukan. Jakpro sebagai pengelola JIS harus melakukan," kata Iwan.
Menurut Iwan, Jakpro memang terbiasa mengelola perparkiran dan trafik pengunjung saat JIS dibuka untuk memfasilitasi kegiatan olahraga pengunjung setiap akhir pekan, utamanya aktivitas di area lapangan latih.
Tapi Piala Dunia U-17 adalah ajang berskala besar. Maka dalam manajemen trafik dan perparkiran, pihaknya mesti mempelajarinya lagi lebih matang.
Iwan mengatakan JIS merupakan stadion yang dirancang dengan pelibatan konsultan stadion ternama di dunia, Buro Happold.
Laman resmi perusahaan asal Inggris itu pada Selasa (4/7), menyebutkan bahwa penyediaan transportasi umum JIS memang direkomendasikan untuk ditingkatkan, serta disediakan parkir tambahan di luar lokasi sebelum mengoperasikan stadion dengan kapasitas penuh.
"Kami akan hitung secara teknis (biaya perbaikannya). Tentunya ada lini waktu, kualitas harus benar-benar dijaga. Kami akan laksanakan bersama dengan Pemprov DKI Jakarta," kata Iwan.
Sementara itu, Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan persoalan JIS untuk memenuhi standar FIFA bukan hanya soal aksesibilitas dan ketersediaan tempat parkir, tapi juga perbaikan seluruh area rumput lapangan utama.
Hal itu berdasarkan masukan dari ahli agronomi rumput yang mengevaluasi 22 stadion di Indonesia untuk Piala Dunia bernama Kamal, karena rumput JIS menggunakan media tanam sintetis.
Hal itu berakibat akar rumput alami tidak masuk ke dalam tanah.
Solusinya, kata Erick, adalah memindahkan rumput yang sudah jadi, seperti yang dilakukan saat menyiapkan rumput stadion utama Gelora Bung Karno waktu menggelar Asian Games.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memperkirakan perbaikan rumput satu lapangan utama JIS menghabiskan biaya sekitar Rp6 miliar.
Biaya tersebut akan dianggarkan Kementerian PUPR berbarengan dengan biaya pembangunan akses jembatan penyeberangan orang (JPO) dari Ancol.
Sementara pembangunan akses (ramp off) tol Harbour Road (HBR) dikerjakan oleh Jasa Marga dengan dukungan pembangunan gerbang (gate) dari Kementerian PUPR.
Pemprov DKI, kata Basuki, membiayai pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) dari stasiun kereta api rel listrik (KRL) dekat JIS dan pembangunan pintu timur JIS.
Sedangkan pembangunan stasiun sendiri dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kereta Api Indonesia (Persero).
TransJakarta juga akan membantu mengkondisikan area antar jemput (shuttle) di dekatnya.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023