... investor itu ingin investasi yang tidak bermasalah... "
Jakarta (ANTARA News) - Keharusan penjualan Bank Mutiara minimal senilai Rp6,76 triliun hingga tahun kelima setelah penyelamatan secara finansial tidak realistis, kata analis keuangan KATADATA, Lin Che Wei.

"Keharusan harga penjualan senilai dana talangan itu tidak realistis. Akibatnya menjual Bank Mutiara, jadi tidak mudah," ujar Lin saat diskusi tentang "Politisasi Century dan Ancaman Kerugian Negara", di Menara BCA, Jakarta, Rabu.

Menurut Lin, ada empat alasan penjualan Bank Mutiara yang dibanderol senilai Rp6,7 triliun disebut tidak realistis dan menjadi tidak menarik bagi para investor.

"Pertama, investor itu ingin investasi yang tidak bermasalah," kata Lin. Kedua, kinerja Bank Century tidak secemerlang bank-bank lain dan disalahgunakan oleh pemiliknya, Robert Tantular.

"Alasan selanjutnya, kondisi lingkungan ekonomi makro saat ini tidak sekondusif dulu. Kini Bank Indonesia lebih hati-hati," ujar Lin. Sedangkan alasan terakhir, ketidakpastian apakah setelah penjualan, Bank Mutiara dapat dilepaskan secara politis.

Lin mengatakan, gangguan politisasi secara terus menerus akan menekan harga jual Bank Mutiara. "Saat ini, penjualan Bank Mutiara untuk meminimalkan biaya dana talangan yang telah dikeluarkan tidak menjadi fokus para politisi," kata Lin.

(C005/E008)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013