Eko mungkin bisa turun di Kejuaraan Dunia Senior itu

Balikpapan (ANTARA News) - Lifter Indonesia Triyatno segera naik meja operasi pertengahan Maret ini untuk penanganan cedera lutut yang dideritanya sejak 2007.

"Otot meniskus lutut kiri Triyatno sobek. Operasi itu, istilahnya, akan menjahit kembali pembungkus otot yang sobek tersebut," terang Lukman, pelatih peraih medali perunggu Olimpiade London 2012 pada kelas 69 kg tersebut di Balikpapan, Rabu.

Menurut Lukman, Triyatno sudah lama mengeluhkan nyeri di lutut kirinya, yaitu sejak 2007. Namun demikian, dengan target berprestasi di SEA Games, Asian Games, kemudian Olimpiade, hal yang terbaik yang bisa dilakukan hanyalah terapi yang menyembuhkan sementara dan menghilangkan rasa sakit saja.

"Namun kali ini memang harus dioperasi, tidak bisa tidak," kata Lukman.

Operasi ini akan membuat Triyatno absen hingga 12 pekan atau tiga bulan ke depan untuk masa penyembuhan. Setelah itu ditambah lagi 12 pekan untuk kembali kompetitif. Dengan demikian, lifter kelahiran tahun 1987 baru bisa berkompetisi lagi setelah Agustus 2013.

Ia akan kehilangan event Islamic Solidarity Games Juni mendatang, dan Universiade di Moskow pada Juli.

"Ada kejuaraan dunia senior di bulan Oktober, tapi saya belum berani memastikan atau memaksakan Triyatno. Kami akan lihat proses penyembuhannya dan proses pemulihan kondisinya agar bisa kompetitif lagi," papar Lukman.

Bahkan hingga SEA Games pada Desember, Lukman belum berani memastikan. "Harapan kami begitu, Triyatno sudah sembuh total dan bisa berprestasi maksimal di SEA Games," katanya.

Lifter kelas 62 kg Eko Yuli Irawan juga harus absen pada Islamic Solidarity Games dan Universiade karena peraih medali perak Olimpiade London itu mengalami retak tulang kering kaki kanan meskipun sudah 70 persen pulih.

"Eko mungkin bisa turun di Kejuaraan Dunia Senior itu," harap Lukman, yang juga melatih lifter wanita Lisa Rumbewas untuk merebut medali perak Olimpiade Sydney 2000.

(ANT)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013