Seoul (ANTARA News) - Korea Utara (Korut) hari Minggu (18/6), selama pertemuan nasional yang memperingati 42 tahun pekerjaan Kim Jong-Il di partai yang berkuasa negeri itu, mengancam bahwa akan "tanpa ampun melenyapkan" pasukan Amerika Serikat (AS), jika terjadi perang.Ancaman itu, yang tercakup dalam sebuah laporan partai tersebut, disiarkan oleh Kantor Berita KCNA, disampaikan ketika Korea Uara dikabarkan sedang bersiap-siap melakukan pengujian penembakan peluru kendali (rudal) jarak jauh, meski ada protes kuat dari AS dan sekutu-sekutunya.Choe Thae Bok, seorang pejabat Partai Buruh, mengatakan bahwa Washington "bersikeras dengan provokasi perang agresi", dalam laporan yang menandai peringatan 42 tahun masuknya Kim di partai tersebut, kata KCNA."Jika musuh menyulut perang pada akhirnya, militer dan rakyat Korea akan tanpa ampun melenyapkan agresor dan melepaskan dendam lama negara," kata Choe pada pertemuan itu.Penduduk Korea Utara seperti biasanya diminta menyaksikan peristiwa yang disiarkan televisi itu, kata beberapa pajabat Seoul yang mempertanyakan pemberitaan yang mengaitkan pernyataan itu dengan kemungkinan peluncuran rudal.Media Jepang dan Korea Selatan menyatakan, Korea Utara merencanakan pengujian rudal pada akhir pekan ini.Kantor Berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, mengutip satu sumber yang tidak disebutkan yang mengatakan, uji peluncuran rudal itu mungkin berlangsung Minggu atau Senin. Namun, Korea Utara pada hari Minggu dipastikan belum memberi bahan bakar pada rudal di tempat peluncuran di wilayah timurlaut terpencil di negara itu, yang merupakan tahap akhir sebelum uji penembakan.Para teknisi Korut dikabarkan sudah memasang rudal Taepodong-2, yang memiliki daya-jangkau 3.500 hingga 6.000 kilometer. Namun, Korsel mempertahankan tingkat siaga militer seperti biasanya Minggu meski ada laporan-laporan mengenai peluncuran pengujian rudal Korut itu dalam waktu dekat. "Militer berada dalam tingkat siaga yang sama seperti sebelumnya. Belum ada peningkatan dalam siaga militer," kata seorang jurubicara kementerian pertahanan. Seorang anggota parlemen Korsel mengutip delegasi Korut --yang ditemuinya di Seoul selama perayaan antar-Korea pekan lalu-- yang membantah rencana mengujitembakkan sebuah rudal balistik, kata Yonhap, Sabtu. Korea Selatan, yang mengupayakan rekonsiliasi dengan Korea Utara setelah permusuhan puluhan tahun sejak Perang Korea 1950-1953, mendesak Pyongyang membatalkan rencana uji-coba penembakan rudal tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006