Manado (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan perlunya program khusus di bidang ekonomi untuk mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam jangka pendek. "Harus ada program khusus atau new deal bersifat jangka pendek dengan beberapa target rencana kerja yang adil untuk kelompok lemah di perdesaan, perkotaan, petani, nelayan, dan kelompok marjinal lainnya," katanya saat membuka Kongres ISEI ke-16 di Manado, Minggu malam. Presiden menjelaskan, bagi negara berkembang yang baru keluar dari krisis ekonomi, pemulihan ekonomi Indonesia tidak bisa hanya menggantungkan kepada kebijakan ekonomi makro yang standar. Karena harus ada kebijakan tambahan untuk segera mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, standar pendidikan dan kesehatan. "Kita tidak akan mengganti program yang sudah ada, tetapi menambahnya, karena kita tidak bisa menggantungkan hanya kepada pertumbuhan atau kepada mekanisme pasar," katanya. Program khusus (new deal), lanjutnya, itu diperlukan berdasarkan pengalaman di negara-negara lain yang meskipun sudah melakukan program pemulihan ekonomi yang terarah namun masih banyak masalah di masyarakat yang belum teratasi. "Jadi, selain program ekonomi yang konvensional, juga perlu yang non konvensional untuk mempercepat dan mengatasi semua masalah di masyarakat," paparnya. Program khusus ini, menurutnya, harus disusun secara konstruktif sehingga tidak mengganggu sendi-sendi ekonomi yang sehat, serta kelanjutan fiskal yang harus dijaga. Presiden juga "menantang" ISEI untuk merumuskan program khusus yang diusulkannya tersebut. Presiden menambahkan dengan program khusus tersebut diharapkan ada kebijakan fiskal yang terarah guna meningkatkan standar pendidikan dan kesehatan dalam 3-5 tahun mendatang sejalan dengan meningkatnya lapangan kerja. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006