Manado (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) membantu pemerintah dalam merumuskan kembali strategi arah perekonomian nasional menjadi lebih baik.
"Saya memberikan PR kepada ISEI agar merumuskan kembali arah dan bangunan ekonomi kita untuk membuat makin kokoh, kuat, dan berkesinambungan," katanya saat membuka Kongres ISEI ke-16 di Manado, Minggu malam.
Presiden mengatakan, dirinya berharap banyak dari ISEI karena merupakan kumpulan dari para pemikir ekonomi, pimpinan bisnis, dan pembuat keputusan di bidang ekonomi yang bisa menjadi satu kekuatan dalam mengatasi masalah perekonomian yang kompleks.
"Saya harapkan hadir dari ISEI pikiran cerdas yang bisa diadopsi menjadi bagian kebijakan pemerintah dan kebijakan pembangunan ekonomi," katanya.
Presiden juga berharap, ISEI secara organisasi maupun perorangan dapat memberikan kontribusi pemikiran, serta memberikan kritik yang berlandaskan solusi terhadap kebijakan ekonomi pemerintah.
Presiden juga meminta agar hasil dari kongres ISEI ini bisa disampaikan kepadanya pada bulan Juli mendatang sehingga bisa dikaji kemungkinannya menjadi bagian dari program ekonomi pemerintah.
Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir Indonesia banyak menghadapi masalah berat sehingga mengubah sasaran-sasaran yang telah ditargetkan.
Untuk itu diharapan ada pemikiran bersama dari masyarakat dan ISEI untuk terus mengidentifikasi tantangan dan persoalan ekonomi yang menghadang program pembangunan ekonomi yang dicita-citakan.
Presiden juga mengatakan bahwa dampak krisis ekonomi 1997 masih dirasakan sampai saat ini terlihat dari tingginya angka pengangguran, rendahnya pendapatan perkapita, tingginya angka kemiskinan, dan rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan.
Untuk memperbaiki kelima hal tersebut, menurutnya, perlu upaya jangka pendek yang fokus kepada perbaikan kepada kelimanya.
Hadir dalam kongres yang akan berlangsung hingga Selasa (20/6), Menko Perekonomian Boediono, Menkeu Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006