Kami merasa sangat nyaman dan percaya diri mengajak para investor berinvestasi di SIER.
Sidoarjo (ANTARA) - Kawasan industri yang dikelola PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menjadi lokasi pilihan investasi, salah satunya PT Onduline Manufaktur Indonesia yang mendirikan pabrik atap bitumen di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Rembang, Pasuruan, Jawa Timur.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT SIER Silvester Budi Agung, di Pasuruan, Senin, mengatakan sangat berterima kasih kepada PT Onduline Manufaktur Indonesia, karena telah memilih PIER menjadi tempat mendirikan pabriknya yang pertama di Indonesia dan yang kedua di Asia.

Berdirinya pabrik ini menjadi bukti bahwa PIER yang merupakan kawasan industri yang dikelola PT SIER, dinilai investor sangat representatif untuk mengembangkan bisnis.

"Kami memang berusaha keras untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada para investor. Kami siap menjembatani apa saja yang dibutuhkan para investor yang ingin menanamkan investasi di kawasan industri yang dikelola SIER. Termasuk menjembatani dengan pemerintah daerah dan pemangku kebijakan lainnya," kata Silvester pada peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan pabrik di PIER, Senin.

Selama ini, kata dia, SIER sangat percaya diri mengajak para investor baik dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Jawa Timur khususnya di SIER dan PIER. Sebab para pemangku kepentingan selalu mendukung upaya SIER agar semakin banyak investor mau datang, seperti menanamkan investasi di PIER, Pasuruan.

"Kami merasa sangat nyaman dan percaya diri mengajak para investor berinvestasi di SIER. Seperti dengan PT Onduline Manufaktur Indonesia, yang produknya ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan visi yang diemban PT SIER yakni menjadi pengembang kawasan industri modern yang terintergrasi dan ramah lingkungan," ujarnya.

Plh Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron menaruh perhatian khusus untuk pelaku industri di daerahnya, agar melakukan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap produk-produk yang dihasilkan.

Menurutnya, pemerintah mempunyai peran penting dalam memacu penyerapan produk lokal, dengan berbagai program dan kebijakan yang dilaksanakan.

“Kami mendukung dengan serius untuk mendorong para pelaku industri di Jawa Timur khususnya wilayah Pasuruan, agar menaikkan tingkat komponen dalam negeri dalam setiap proses produksi mereka,” ujarnya.

Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia Rama Krishnan mengatakan perusahaannya bersama pengelola kawasan industri SIER telah menyepakati perjanjian pada September 2022 lalu, untuk pembangunan pabrik Onduline di atas lahan 1,2 hektare.

Pabrik akan dilengkapi empat line produksi, yaitu impregnasi, pengecatan, pemotongan dan pengemasan. Pabrik ini berdiri dengan target kapasitas produksi awal sekitar 2,52 juta meter persegi per tahun.

Menurut dia, keputusan perusahaan membuka pabrik di Indonesia ini merupakan wujud dukungan Onduline Group, terhadap program pemerintah dalam mendorong penggunaan produk lokal melalui peningkatan TKDN termasuk di sektor bahan bangunan.

“Kami menghadirkan teknologi terbaik, pemanfaatan sumber daya lokal, serta proses produksi yang ramah lingkungan. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, PT OMI menargetkan agar pabrik ini dapat beroperasi pada kuarta III 2024,” katanya lagi.

Sedangkan Director PT Onduline Indonesia Esther Pane mengatakan, pembangunan pabrik Onduline di Indonesia ini dilakukan, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan penutup atap berkualitas tinggi dan yang ramah lingkungan.

“Melihat potensi pasar Indonesia yang terus berkembang, Onduline berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia di segala segmen, baik itu pemerintah, private ataupun retail. Dengan adanya teknologi terbaik ada pabrik Onduline di Indonesia, kami juga optimis dapat terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus dinamis,” katanya lagi.

Baca juga: SIER jajaki potensi bisnis "cold storage" perikanan di Sorong
Baca juga: PLN pastikan pasokan listrik ke kawasan industri SIER aman

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023