Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memberikan dukungan untuk program berbasis riset dan inovasi teknologi untuk para pelajar Indonesia di seluruh dunia yang kini tengah digalakkan oleh pihak swasta.
"Saya mendukung program (dari pihak swasta) ini sebagai inisiatif transformatif yang sejalan dengan prioritas Kemenpora untuk memperkuat pemberdayaan generasi muda," ujar Menteri Dito dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Program yang diinisiasi sektor swasta yang bertajuk Venture Factory dikatakan Dito bisa memberikan platform bagi para inovator muda untuk membuat inovasi dalam bidang energi, agrikultur, edukasi, dan kesehatan.
"Inovasi-inovasi ini tidak hanya mengatasi tantangan dunia yang mendesak, tetapi, juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," kata Dito.
Dito mengatakan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, dia berkomitmen untuk mendukung inisiatif yang membina semangat kewirausahaan dan mempromosikan masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia.
"Bersama-sama, mari kita memberdayakan generasi muda Indonesia membangun inovasi berkelanjutan yang memecahkan tantangan masa depan dunia," kata Dito menambahkan.
Baca juga: Penyedia solusi pendidikan berbasis teknologi dukung Kurikulum Merdeka
Pijar Foundation, melalui platform inovasi Lestari, meluncurkan program inkubasi bisnis Venture Factory for Scholars bagi pelajar yang memiliki inovasi bisnis berbasis riset di bidang agrikultur, kesehatan, pendidikan, dan energi. Program itu juga diadakan untuk akademisi dan diaspora Indonesia yang memiliki atau ingin memiliki usaha berbasis riset yang menyelesaikan tantangan masa depan dunia.
VFS juga bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia dan Forum Diaspora Indonesia dengan tujuan menjadi sebuah wadah bagi para diaspora Indonesia untuk membawa hasil riset ataupun produk inovasi yang mereka telah hasilkan untuk dapat di hilirisasi di pasar Indonesia.
Tiga peserta terpilih akan mendapatkan dana pengembangan usaha total senilai Rp200 juta rupiah. Pada akhir program, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk memaparkan bisnis mereka di hadapan khalayak yang relevan, termasuk investor potensial, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan.
Bagi peserta terbaik, akan ada bimbingan lanjutan untuk mengakselerasi bisnis senilai hingga 25.000 dolar Amerika Serikat (dalam bentuk asistensi bisnis mulai dari strategi, riset hingga sumber daya manusia) serta akses kolaborasi langsung dengan pemangku kepentingan dalam ekosistem nasional dan global Lestari.
Baca juga: Pijar Foundation dorong transisi energi lewat sinergi lintas komunitas
Direktur Inovasi di Pijar Foundation Cynthia Krisanti mengatakan inovasi berbasis riset dan teknologi memiliki peran krusial dalam mengatasi tantangan iklim dan pemanasan global di Indonesia.
"Inovasi ini tidak hanya memitigasi dampak perubahan iklim serta membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca hingga sebesar 41 persen di tahun 2030, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, menjamin masa depan yang berkelanjutan,” ujar Cynthia.
Pendaftaran program itu dibuka di laman resmi Venture Factory for Scholars hingga 10 Juli. Calon peserta bisa mendaftar melalui 3 kategori: Publik (bagi pendaftar mandiri), Universitas (melalui rekomendasi kampus), atau Diaspora (melalui rekomendasi Organisasi Diaspora atau Organisasi Persatuan Pelajar di Luar Indonesia).
Baca juga: Wapres: Pendidikan di Indonesia harus jadi pusat inovasi
Baca juga: Pemerintah dorong lembaga pendidikan vokasi bersinergi, berinovasi
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023