"Ada 120 ribu dosis vaksin rabies sebagai buffer stock di provinsi. Nanti kalau masing-masing kabupaten/kota sudah habis vaksinnya, akan kami distribusikan lagi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dari 120 ribu dosis vaksin rabies yang tersedia itu, sebanyak 100 ribu dosis di antaranya merupakan bantuan dari Pemerintah Australia yang baru diterima pada 1 Juli 2023.
Baca juga: Bali implementasikan konsep One Health cegah rabies meluas
Dalam waktu yang tidak lama lagi, kata Sunada, juga akan datang bantuan vaksin rabies dari pemerintah pusat sebanyak 350 ribu dosis.
"Jadi, masyarakat jangan khawatir karena vaksin rabies tersedia dalam jumlah yang cukup," ucapnya.
Sunada mengatakan stok vaksin rabies dalam jumlah yang cukup banyak itu disimpan di pemerintah provinsi karena di kabupaten/kota tidak tersedia alat pendingin dengan kapasitas yang besar.
"Kalau vaksin tidak didinginkan, maka akan cepat rusak. Oleh karena itu, kami simpan di provinsi dalam jumlah yang besar. Jadi, ketika di kabupaten sudah habis vaksinnya, tinggal ambil di provinsi," katanya.
Baca juga: Kemenkes RI kirim 30 ribu dosis vaksin anti rabies ke Bali
Menurut dia, dari jumlah populasi anjing di Bali yang diprediksi sebanyak 599 ribu ekor, sebanyak 51 persen sudah mendapatkan vaksinasi rabies.
Ia mencatat dari Januari 2023 hingga saat ini total gigitan anjing di Bali mencapai 19.000 gigitan. Namun, dari jumlah gigitan tersebut yang terinfeksi rabies sebanyak 285 kasus.
Sedangkan korban meninggal karena rabies di Bali pada Januari 2023 hingga saat ini ada empat orang yakni di Kabupaten Jembrana dua orang, Badung satu orang, dan Buleleng satu orang.
"Kami minta warga agar memelihara anjing dengan dikandangkan atau diikat sehingga aman dari penularan penyakit rabies yang dibawa oleh anjing liar," katanya.
Baca juga: Karangasem vaksinasi 13 ribu lebih anjing di 17 desa prioritas
Selain itu, juga dengan melaksanakan vaksinasi rabies pada anjing secara berkala setiap tahun. "Kalau tahun ini sudah divaksin, tahun depan divaksin lagi," ujar Sunada.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023