Jakarta (ANTARA) - Tate & Lyle PLC (Tate & Lyle), perusahaan global yang menghadirkan solusi bahan makanan dan minuman yang lebih sehat, membuka pusat inovasi dan kolaborasi untuk nasabah di Indonesia, tepatnya di Jakarta pada 27 Juni 2023.
Peresmian ini menandai tonggak penting dalam strategi pertumbuhan Tate & Lyle untuk memperluas kehadirannya di wilayah Asia Pasifik, khususnya di Indonesia, pasar yang telah dijajaki lebih dari satu dekade. Dengan fasilitas baru ini, Tate & Lyle hadir untuk mendukung gaya hidup sehat di Indonesia dengan inovasi solusi bahan makanan berbasis sains.
"Kami sangat antusias membuka pusat inovasi dan kolaborasi bagi nasabah kami di Indonesia, yang merupakan salah satu dari 17 laboratorium global unggulan kami," ujar CEO Tate & Lyle Nick Hampton dalam acara Peresmian Pusat Inovasi dan Kolaborasi untuk Nasabah, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Dengan pusat inovasi dan kolaborasi ini, kata dia, tim lokal Tate & Lyle akan membantu produsen makanan dan minuman untuk memanfaatkan bahan baku unggulan dan kemampuan formulasi di bidang pemanis, tekstur, dan fortifikasi untuk menciptakan produk makanan dan minuman dengan kandungan gula, lemak, dan kalori yang lebih rendah, serta dengan manfaat gizi tambahan seperti serat dan protein nabati.
Hampton menjelaskan, peresmian pusat inovasi dan kolaborasi ini merupakan investasi terbaru Tate & Lyle di Asia Pasifik, setelah mengakuisisi bisnis tanaman stevia di China pada tahun 2020, mengakuisisi produsen tepung tapioka di Thailand pada 2021, dan mengakuisisi perusahaan serat prebiotik global yang berbasis di China pada 2022.
Tate & Lyle percaya bahwa komitmennya dalam menunjang pola makan sehat dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia secara umum dan mengurangi risiko penyakit tidak menular seperti diabetes. Faktanya, setidaknya 13 persen dari penduduk Indonesia menderita diabetes, dengan potensi peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.
Dalam fasilitas terbaru ini, nasabah Tate & Lyle akan mendapatkan dukungan untuk menciptakan produk makanan dan minuman baru atau modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
Para pakar teknis, komersial, dan sales Tate & Lyle yang berbasis di Jakarta dan para nasabah akan terus mendapatkan dukungan dari jejaring spesialis dan para ahli global Tate & Lyle di bidang nutrisi, regulasi, serta formulasi bahan makanan.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Ekonomi Makro Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM) Iwan Suryana mengapresiasi hadirnya Tate & Lyle di Indonesia untuk mendukung industri makanan dan minuman Tanah Air dengan potensi yang sangat besar.
“Industri makanan minuman masih akan terus meningkat. Makanan minuman bukan hanya untuk manusia hidup, tetapi juga supaya manusia menjadi sehat," ungkap Iwan.
Menurut dia, Tate & Lyle membantu perusahaan mengurangi penggunaan gula dan kalori, sehingga makanan dan minuman yang diproduksi oleh perusahaan bisa memberikan kontribusi bagi ksehatan masyarakat.
Dengan begitu, Tate & Lyle diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk Indonesia, khususnya dalam hal produksi makanan minuman yang dihasilkan oleh industri bisa menghasilkan makanan yang sehat untuk masyarakat.
Baca juga: Ajak industri kerjasama, FTUI kembangkan alat uji halal produk makanan
Baca juga: GIMNI: Pengembangan riset dan inovasi produk hilir terbuka lebar
Baca juga: Inovasi kunci produsen mamin bertahan di tengah pandemi
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023