Sidoarjo (ANTARA News) - Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur mengunjungi lokasi semburan lumpur panas di Desa Reno Kenongo, Porong Sidoarjo, Minggu. Selain mengunjungi titik semburan lumpur, Gus Dur yang didampingi Wakil Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah SH, juga mengajak dialog warga pengungsi di tempat penampungan, Pasar Baru Porong yang kini menampung sekitar 2.918 jiwa. Kedatangan Ketua Dewan Syuro DPP PKB hasil muktamar Semarang itu disambut meriah warga pengungsi. Warga pengungsi meminta Gus Dur mendoakan agar mereka segera bisa segera terlepas dari musibah akibat luapan lumpur panas. Saat Gus Dur berdoa, banyak warga di tempat penampungan itu terisak, sehingga suasananya penuh keharuan. Gus Dur meminta kepada Lapindo Brantas Inc., sebagai perusahaan eksplorasi, hendaknya bertanggung jawab atas kejadian yang telah merugikan masyarakat banyak itu. Menurut Gus Dur, terjadinya musibah di Porong ini sebagai bukti adanya perbuatan pelanggaran, karena Lapindo Inc. melakukan kegiatan pengeboran tanpa mengantongi amdal. "Kita bersama-sama akan mengajukan ganti rugi kepada Lapindo, jangan melarikan diri. Sebab kerugian warga cukup besar," tambah Gus Dur yang saat itu mendapat keluhan warga. Namun demikian, Gus Dur menghimbau kepada warga korban banjir lumpur untuk tidak emosional. "Tidak perlu emosional. Kalau kita emosi maka akan rugi sendiri). Kita semua sudah susah, jangan ditambahi susah lagi," katanya. Sementara, sampai Minggu siang, pemasangan pipa untuk mengalirkan lumpur panas di km 41 tol Gempol-Surabaya terus dilakukan. Pipa itu untuk mengalirkan lumpur panas di kawasan tersebut ke Kalimati di Kedungpiring, Pasuruan. (*)
Copyright © ANTARA 2006