Jakarta (ANTARA News) -Banjir besar yang disebut-sebut hari ini akan terjadi di Jakarta adalah informasi yang tidak benar.
"Prediksi tersebut tidak terbukti karena hanya melihat satu faktor saja yakni tingginya muka air di Katulampa yang mencapai 250 cm pada Senin (4/3) pukul 18.00 WIB," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Edy Junaedi Harahap saat ditemui di kantornya, Selasa.
Edy menjelaskan kondisi saat ini jauh berbeda dengan saat banjir di Jakarta pada 15 Januari.
Menurut dia banjir besar terjadi karena curah hujan yang tinggi baik di hulu maupun di Jakarta serta jebolnya tanggul Latuharhary.
"Ini yang menyebabkan air tidak bisa mengalir ke Waduk Pluit," katanya.
Pada Selasa, lanjut Edy, curah hujan hanya tinggi di hulu. Dia menyatakan durasi tingginya muka air Katulampa bertahan sekitar satu jam, sejak pukul 17.00 hingga 18.00 WIB pada Senin.
Setelah itu, tinggi air pun menurun secara bertahap."Begitu sampai di Jakarta, airnya juga sudah menyebar," katanya.
Hujan kali ini terjadi di daerah tangkapan Ciliwung sehingga air di lintasan Ciliwung pun meluap.
Hingga pukul 10.20 WIB, sudah ada sembilan kelurahan yang tergenang. Ketinggian banjir pun beragam mulai dari 20 cm hingga 250 cm.
(dny)
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013