Jakarta (ANTARA News) - Samar-samar dari kejauhan layar-layar kapal Gotheborg terlihat dari kejauhan hingga akhirnya merapat di Dermaga Nusantara II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu pagi, dengan diselingi dentuman meriamnya sebanyak 10 kali. Kapal milik SOIC (Swedish East India Company) yang merupakan replika kapal Gotheborg buatan Veranova Ship Yard Swedia itu tiba di Jakarta setelah berlayar dari Fremantle, Australia, 24 hari lalu. Kapal kayu bertiang layar tiga dari kelas `full rijeed` itu disambut oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Lennart Linner serta ratusan warga masyarakat Jakarta dan Swedia di Jakarta. Sambutan meriah diberikan masyarakat begitu kapal berputar, sehingga lambung kapal dapat segera merapat ke dermaga. Setelah merapat, 80 awak kapal, termsuk empat kadet Akademi Angkatan Laut RI dan tiga jurnalis Indonesia, langsung mempertunjukkan kebolehannya. Seluruh awak kapal, baik lelaki maupun perempuan, menaiki tiang-tiang layar untuk mengucapkan selamat datang serta menyanyikan lagu rakyat Swedia dalam bahasa Swedia. Kapten kapal Peter Kaaling menyatakan kegembiraan dan kebanggaannya bisa melakukan napak tilas jalur Gotheborg, yang terakhir kali berlayar ke Asia Tenggara pada saat Indonesia masih dijajah Belanda pada 1745. Gotheborg berukuran lebar 58 meter, tinggi layar 47 meter, berat 850 ton serta dilengkapi 21 lembar layar. Kapal itu merupakan replika kapal aslinya yang tenggelam di mulut Pelabuhan Gotheborg pada 12 september 1745. Untuk membuat replika dengan perbandingan 1:1 itu diperlukan dana sekitar Rp300 miliar dan proses 10 tahun dengan menggunakan berbagai instrumen dan material yang mendekati kondisi aslinya pada masa itu. Replika itu mulai berlayar pada Oktober 2005 dengan rute Gotheborg, Cadiz Spanyol, Recive Bolivia, Cape Town dan Nelson Mandela Bay Afrika Selatan, Fremantle Australia, Jakarta Indonesia, Guangzhou, Shanghai dan Hongkong di China sebelum akhirnya kembali ke Swedia melalui Terusan Suez. (*)
Copyright © ANTARA 2006