Washington (ANTARA News) - Cara tercepat mengirim produk-produk Asia ke Pantai Timur Amerika Serikat pada 2050 mungkin adalah dengan melewati Arktik di Kutub Utara di mana temperatur yang hangat akan menciptakan rute laut baru yang saat ini masih ditutupi es, demikian kesimpulan satu penelitian seperti dikutip Reuters.
Sebagian besar lalu lintas pelayaran antara dua benua tersebut saat ini selalu melalui Terusan Suez atau Terusan Panama.
Tapi meski nanti Samudera Arktik di Kutub Utara mencair sehingga utara Bumi bisa dilalui kapal laut, kedua terusan masih tetap menjadi jalur utama pelayaran.
Naiknya temperatur Bumi juga akan membuat Lintasan Barat Laut di utara Kanada menjadi rute pelayaran yang ekonomis. Sekarang ini Lintasan Barat Laut hanya bisa dilalui saat musim panas.
Tak hanya Lintasan Barat Laut, naiknya temperatur Bumi juga membuka jalur langsung Kutub Utara sampai pertengahan abad ini, demikian hasil riset yang disiarkan Proceedings of the National Academy of Sciences Plus.
Menurut hasil riset Laurence Smith, profesor geografi pada Universitas California-Los Angeles, Rute Laut Utara, yang diandalkan pesisir utara Rusia dan kini menjadi rute pelayaran utama di Arktik, akan tetap diandalkan.
Jalur Arktik akan tetap menjadi jalur musiman, terbatas sampai September ketika lapisan es menipis.
Arktik adalah salah satu tempat di Bumi yang paling cepat terpanasi kerena efek yang disebut albeido, di mana es berwarna yang memantulkan sinar Matahari kerap berganti air warna gelap yang menyerap sinar Matahari.
Kian mencair es, kian panas Bumi.
"Baik Rute Laut Utara maupun Lintasan Barat Laut akan bisa dilalui oleh kapal-kapal biasa pada 2050," kata Smith seperti dikutip Reuters. "Tahun lalu, hampir 50 kapal melalui Rute Laut Utara." (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013