Los Angeles (ANTARA News) - FBI membuka arsip-arsip berumur puluhan tahun mengenai mendiang penyanyi pop Whitney Houston yang diantaranya mengungkap surat dari para penggemarnya yang obsesif dan sebuah upaya pemerasan kepadanya.


File-file Houston setebal 128 halaman yang diposting via online di laman FBI itu memperlihatkan surat-surat seorang penggemar yang lagi mencari perhatian, namun tak menyiratkan petunjuk baru ke arah kehidupan pribadi sang biduanita bermasalah itu.


Houston yang terkenal karena balada-baladanya dan kehidupannya yang kecanduan narkoba, ditemukan meninggal dunia tahun lalu di bak mandi sebuah hotel di Beverly Hills.


Saat itu dia berumur 48 tahun. Pihak berwajib menyebut penyebab kematiannya adalah gabungan dari penggunan kokain dan serangan jantung.


File-file yang dibuka FBI ini mengenai data saat masa puncak karir sang penyanyi antara 1988 dan 1999. Nama-nama dan sejumlah rincian telah disunting FBI.


Diantara file-file penyanyi peraih Grammy itu adalah surat cinta dari seorang pria asal Vermont yang mengaku telah melukai seseorang akibat ide-ide gilanya.


FBI telah mewawancarai si pria namun FBI menyimpulkan pria ini tak melanggar hukum.


Sebuah upaya pemerasan senilai 250 ribu dolar AS sempat menyita perhatian FBI segera setelah pernikahan Houston dengan penyanyi R&B Bobby Brown pada 1992.


Si pengirim surat mengancam membeberkan rahasia pribadi sang penyanyi kepada publik, kecuali dia membayar tuntutan uang sebesar itu.


Houston mengaku kepada FBI bahwa yang mengancam itu adalah temannya sendiri.


Pada 1999 Houston menerima sejumlah surat dan kaset rekaman berisi ancaman dari Belanda.


Kepada FBI, pengirim ancaman mengaku diri "Presiden Eropa" yang telah membeli Brazil seharga 66 miliar dolar AS dan membantu Nelson Mandela memenangi pemilu Afrika Selatan, demikian Reuters. (*)

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013