"Suatu kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah Bali Inclusive Lifelong Learning Conference bersama UNESCO Institute for Lifelong Learning," katanya yang disampaikan melalui video dalam sambutannya pada acara tersebut di Badung, Bali, Senin.
Menko Airlangga mengatakan pembelajaran sepanjang hayat adalah hal yang sangat penting, baik bagi individu maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dia juga mengatakan hal ini berfungsi sebagai alat yang ampuh dalam memberdayakan individu di seluruh dunia untuk menghadapi tantangan global yang mendesak di depan, termasuk perubahan iklim, pergeseran demografis, volatilitas pasar tenaga kerja, dan lain sebagainya.
"Pembelajaran seumur hidup juga memainkan peran sentral dalam membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sepenuhnya memanfaatkan kemajuan teknologi," ujarnya.
Dia menyebutkan pemanfaatan kemajuan teknologi salah satunya adalah termasuk yang didorong oleh teknologi AI (kecerdasan buatan) generatif.
Menurutnya, di era disrupsi ini, kunci untuk berkembang, terletak pada kemampuan individu untuk beradaptasi pada keterampilan, keterampilan ulang, dan peningkatan keterampilan (skill, reskill, dan upskill).
"Semua hal tersebut itu dapat diupayakan dengan pembelajaran sepanjang hayat," tuturnya.
Menanggapi tantangan tersebut, sambungnya, Indonesia berinisiatif bersama UNESCO Institute of Lifelong Learning untuk menyelenggarakan ILLC 2023.
Acara ILLC 2023 diadakan di Bali, 3-6 Juli 2023 dengan dihadiri oleh lebih dari 300 peserta yang berasal dari 40 negara.
Menko Airlangga (atas nama Pemerintah Indonesia) dengan bangga meluncurkan kampanye #ImALifelongLearner, bekerja sama dengan UNESCO.
Baca juga: UNESCO paparkan alasan Indonesia terpilih sebagai penyelenggara ILLC
Baca juga: Prakerja gandeng UNESCO adakan ILLC di Bali pada Juli mendatang
Baca juga: Prakerja gandeng UNESCO adakan ILLC di Bali pada Juli mendatang
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023