....Ada begitu banyak kasus KKN (korupsi kolusi dan nepotisme) yang terjadi pada era sebelumnya tak pernah ditangani..."
Pekanbaru (ANTARA News) - Aktivis dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau berunjuk rasa di bundaran Tugu Zapin, Kota Pekanbaru, Riau, Senin siang, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas skandal Bank Century.
"Kami juga menuntut pengembangan penyelesaian hukum dan penyelesaian politik skandal Bank Century," kata Zainudin selaku koordinator lapangan pada aksi tersebut.
Dia mengatakan, pengungkapan secara tuntas kasus Bank Century merupakan perjalanan sejarah bangsa yang harus ditentukan atau disikapi dengan positif.
"Karena memasuki dekade-dekade selanjutnya akan sarat dengan dosa sejarah masa sekarang, karena ketakutan generasi saat ini tidak pernah menyelesaikan persoalan. Ada begitu banyak kasus KKN (korupsi kolusi dan nepotisme) yang terjadi pada era sebelumnya tak pernah ditangani dengan baik," katanya.
Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) misalnya, menurut dia, bahkan nyaris sudah menjadi dosa sejarah kerena itu generasi terkini pun tak berani menuntaskan kasus itu.
"Haruskah nasib skandal Bank Century dibiarkan sama dengan kasus BLBI kerena bangsa ini takut menyelesaikan persoalan-persoalan besar? Niat baik harus dibuktikan dengan kemauan dan keberanian politik yang sungguh-sungguh dalam menyelesaikannya hingga menuntaskan persoalan-persoalan hukum, baik skala besar maupun yang kecil," katanya.
Sebesar dan sekecil apa pun persoalan hukum itu, demikian Zainudin, penyelengara negara atau pemerintah harus memastikan kejelasanan status hukum setiap persoalan khususnya yang menyangkut korupsi.
"Rakyat juga menuntut KPK agar jangan hanya sekedar kasus Hambalang saja yang difokuskan, tapi juga kasus-kasus korupsi lainya yang merugikan negara hingga `gila-gilaan, khususnya kasus Bank Century yang merugikan negara hingga lebih Rp6,7 triliun, BLBI Rp138,4 triliun, dan kasus mafia pajak Rp200 miliar hingga Rp300 triliun per tahunnya," katanya.
Unjuk rasa aktivis mahasiswa itu berlangsung damai dengan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat. (FZR/N001/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013