Jakarta (ANTARA) - KBRI Moskow berkoordinasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan pemerintah Provinsi Maluku untuk memulangkan jenazah mahasiswa Indonesia dari Rusia, Jamaludin Maulana Rolobessy (Jamal), yang meninggal karena tenggelam di Sungai Volga.
Pemprov Maluku beserta KBRI Moskow dan keluarga sedang melakukan koordinasi intensif terkait rencana kepulangan jenazah (Jamal) ke tanah air dan kemudian ke Maluku, demikian bunyi penyataan KBRI Moskow yang diterima di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya pada 26 Juni, KBRI Moskow menerima laporan dari perwakilan mahasiswa Indonesia di Volgograd tentang tenggelamnya Jamal.
KBRI Moskow, menurut pernyataan itu, langsung melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk melakukan pencarian, sebelum akhirnya Jamal ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
KBRI Moskow juga disebutkan segera berkoordinasi dengan kepolisian Volgograd dan Volgograd State University, tempat Jamal menempuh studi, sambil berupaya menghubungi keluarganya pada 27 Juni.
Pihak kepolisian masih melakukan investigasi lebih lanjut dan KBRI Moskow masih menunggu hasil resmi dari proses penyelidikan dan otopsi.
Sertifikat Kematian resmi diharapkan sudah bisa diterbitkan pada Senin (3/7), sebagai dasar untuk proses pemulangan jenazah dari Moskow ke tanah air, menurut pernyataan tersebut.
Saat ini, jenazah Jamal berada di rumah jenazah di Kota Volgograd untuk proses otopsi.
Otopsi merupakan syarat yang ditetapkan pemerintah Federasi Rusia bagi setiap individu, termasuk warga negara asing, yang meninggal dunia di wilayah Rusia.
Jamal adalah mahasiswa penerima beasiswa pemerintah Rusia.
Menurut pernyataan itu, Jamal menunjukkan prestasi gemilang sejak bersekolah di SMA Negeri Siwalima Ambon.
Salah satu prestasi yang paling dibanggakan adalah pertukaran pelajar ke Jerman melalui Goethe Institut pada 2017.
Selain menguasai lima bahasa, yakni Indonesia, Inggris, Jerman, Prancis, dan Rusia, Jamal juga disebutkan berbakat melukis.
Menurut pernyataan KBRI Moskow, mahasiswa S1 hubungan internasional asal Maluku itu merupakan sosok yang berbakat, berprestasi, dan berdedikasi tinggi mengabdikan dirinya demi masa depan yang lebih baik.
Sungai Volga berada di Kota Volgograd, sekitar 970 kilometer dari Moskow, dan merupakan sungai terpanjang di Eropa serta sekaligus salah satu saluran air terpenting di Rusia.
Sungai itu juga memiliki sejarah penting sebagai tempat pertempuran Jerman-Rusia selama Perang Dunia II di Stalingrad, yang kini dikenal sebagai Volgograd.
Baca juga: KBRI Moskow imbau WNI batasi perjalanan di tengah pemberontakan Wagner
Baca juga: Polisi Bern temukan jenazah Eril di cekungan bendungan Engehalde
Moskow berkabung pada Hari Kenangan dan Dukacita
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023