Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Pemerintah Indonesia akan segera mulai membuka wilayah perbatasannya dengan Timor Leste secara selektif.
"Perlu dilakukan pembukaan wilayah perbatasan secara selektif agar lalu lintas di antara kedua negara dapat dilakukan lagi," kata Yudhoyono dalam jumpa pers usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao di Hotel Grand Bali Beach, Sabtu malam.
Yudhoyono yang didampingi Xanana menyebutkan, pembukaan kawasan perbatasan secara selektif itu akan dilakukan demi kepentingan sosial dan ekonomi serta untuk mempermudah lalu lintas kedua negara.
Kepala Negara mengatakan pembukaan wilayah itu akan dilakukan walaupun keamanan di Timor Leste belum sepenuhnya membaik.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan Pemerintah Indonesia mendukung sepenuhnya langkah pimpinan Timor Leste agar persoalan mereka dapat diselesaikan secara baik.
Baru-baru ini terjadi kerusuhan di Timor Leste khususnya setelah pemerintah memecat hampir 600 tentara negara itu. Pemecatan tersebut memicu terjadinya kerusuhan yang meluas menjadi pertempuran di antara kedua belah pihak.
Presiden juga mengatakan, akibat kerusuahan itu sekitar 1.500 WNI, terutama yang ada di Dilli, telah dipulangkan ke Tanah Air.
"Sekitar 1.000 orang lainnya masih ada di Dili dan saya telah minta jaminan kepada Pemerintah Timor Leste bagi keselamatan mereka," katanya.
Sementara itu Presiden Timor Leste Xanana Gusmao mengatakan kepada pers bahwa pemerintahnya menghargai perhatian dan simpati pemerintah dan rakyat Indonesia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006