Dalam pertemuan itu, Wiranto menjelaskan keberadaan Partai Hanura yang berlandaskan hati nurani dengan mengedepankan nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keadilan serta bertanggung jawab kepada masyarakat.
Hal ini sudah dibuktikan hampir seribu orang kader Partai Hanura di legislatif seluruh Indonesia tidak tersangkut kasus korupsi, katanya menjawab pertanyaan Canning mengenai perbedaan dari parpol yang ada di Indonesia di saat dimana semuanya sudah berazaskan Pancasila.
Ia menambahkan hal tersebut bukan merupakan klaim tetapi hasil lembaga survei dan pernyataan resmi pejabat tinggi pemerintah serta temuan LSM anti korupsi.
Wiranto menegaskan ada tiga hal yang akan dilakukan apabila Partai Hanura menang dalam Pemilu 2014, pertama meningkatkan kualitas demokrasi, kedua law and enforcement, ketiga meningkatkan kesejahteraan hidup seluruh rakyat. Ketiga-tiganya harus dilaksanakan secara ballance/seimbang tegas Wiranto.
Selain itu Partai Hanura juga berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama internasional dengan dunia internasional, katanya yang didampingi Ketua DPP Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi dan Ketua Diklat Hanura, Prof Dr Bambang Soemarsono.
Menjawab pertanyaan dubes soal perbedaan antar Parpol, Wiranto menyatakan bahwa saat ini dengan kesamaan ideologi Pancasila, ideologi partai politik ada perbedaan yang signifikan, namun yang lebih penting mampukah partai politik ini menjawab kebutuhan masyarakat seperti ketersediaan lapangan kerja, fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Namun di tengah kesamaan ideologi ini, Partai Hanura memiliki kekhasan yaitu kekuatan hati nurani sebagai sebuah kesadaran dan basis perjuangan ideologi partai. Kekuatan inilah yang menjadi modal untuk kompetisi di Pemilu Tahun 2014.
Melalui Ideologi Hati Nurani ini Hanuraingin membangun wajah baru Indonesia terbebas dari korupsi dan mengkader calon-calon pemimpin bangsa yang tidak menyalahgunakan kewenangan (abuse of power).
Duta Besar Canning memberikan apresiasi terhadap perkembangan demokrasi dan perkembangan ekonomi yang dicapai oleh Indonesia, termasuk kemampuan Indonesia melewati masa-masa krisis ekonomi.
Canning melihat pemilihan umum Tahun 2014 akan ada pergantian anggota DPR dan Presiden Indonesia. Karena itu, Duta Besar mengharapkan pemimpin Indonesia ke depan bisa melanjutkan pencapaian yang sudah diperoleh oleh Indonesia hari ini, khususnya perihal demokrasi dan ekonomi.
Namun terkait dengan calon-calon presiden yang akan berkompetisi, Duta Besar menyatakan bahwa dia tidak mendukung salah satu calon tetapi dia mengharapkan orang yang terpilih nanti mampu melanjutkan hasil yang sudah dicapai.
Ia juga mengharapkan pembangunan demokrasi di Indonesia terus dilanjutkan dan di masa mendatang diharapkan Indonesia dapat bekerja sama dengan dunia internasional.
Karena tidak mungkin ada sebuah bangsa yang bisa menghidupi dirinya sendiri, Indonesia harus menjadi pemain utama untuk demokrasi dan pembangunan ekonomi.
Dubes Canning mendoakan Hanura terus berkembang serta mengapresiasi Ketua Umum Wiranto sebagai sebagai figur berlatar militer namun demokratis, dan ia berjanji akan membuka hubungan kerja sama antara partai politik di Inggris dan di Indonesia agar terbangun jalinan kerja sama dengan partai Hanura.
Canning yang pernah bertugas di Indonesia pada 1993-1997 sebagai Political Counselor, menyatakan memahami betul situasi Indonesia di Era Orde Baru dan mengetahui peranan Wiranto sebagai Menhankam Pangab pada saat itu.
Jadi ketika kembali ke Indonesia sebagai Duta Besar Cannning memiliki informasi yang jelas kondisi politik pada masa orde baru dan masa kini.
Pada kesempatan itu juga, Canning menegaskan bahwa Wiranto adalah salah seorang yang memiliki peran politik sangat penting.
Di akhir pertemuan, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menegaskan sikapnya bahwa demokrasi adalah point of no return dan dirinya berkomitmen untuk melaksanakan proses demokrasi di Indonesia yang harus terus dijalankan dan diperbaiki.
Pertemuan dengan Duta Besar Inggris ini merupakan pertemuan keempat Ketua Umum Partai Hanura dalam 1,5 bulan terakhir dengan beberapa Duta Besar setelah sebelumnya dengan Dubes Singapura, Pakistan dan Irak.
(R021/S006)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013