Bantul (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta warga bergotong royong memperbaiki rumah yang mengalami rusak ringan akibat gempa magnitudo 6,0 di Samudra Hindia selatan DIY, pada Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB.
Sultan saat mengunjungi rumah terdampak gempa di Dusun Bangen, Desa Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu, mengatakan, akibat dari gempa tersebut tidak ada bangunan atau rumah warga di wilayah DIY yang mengalami kerusakan parah, tetapi rusak ringan.
"Saya kira rumah yang rusak ringan dapat diperbaiki secara gotong royong untuk mempercepat pemulihan," kata Sultan didampingi GKR Hemas usai meninjau rumah rusak ringan milik Ponem (80).
Baca juga: Sultan HB X minta pemkab pakai dana darurat bantu korban gempa Bantul
Gubernur DIY mengatakan, warga yang rumahnya rusak ringan akibat gempa tersebut dapat memperbaiki rumahnya bersama tetangga secara gotong royong, seperti yang terjadi pada gempa bumi Bantul pada 2006.
"Sesama tetangga bisa saling membantu seperti yang terjadi pada 2006. Masyarakat kan punya budaya gotong royong, dan kalau perlu bantuan dari pemerintah daerah bisa meminta," kata Sultan.
Baca juga: Petugas BMKG mengecek dampak gempa bumi di Bantul
Meskipun demikian, Sultan menekankan masyarakat agar tidak hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah, tanpa ada upaya yang dilakukan bersama tetangga untuk segera bangkit dan pulih dari dampak gempa tersebut.
"Jangan hanya berharap bantuan saja, tetapi bagaimana masyarakat bisa melaksanakan gotong royong, yang penting itu. Kan yang mengungsi tidak ada, jadi jangan berpikir seperti 2006, ini sangat beda," katanya.
Baca juga: BPBD DIY: 106 unit rumah rusak akibat Gempa Bantul
Sultan juga mengatakan, hasil koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota di DIY, gempa tersebut tidak mengakibatkan kerusakan yang parah pada bangunan, kecuali Taman Budaya Gunung Kidul di Playen.
"Di Gunung Kidul tidak ada yang parah, mungkin yang paling berat hanya Taman Budaya. Kami sudah kirim orang dari Dinas Sosial ke sana," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023