Ankara (ANTARA) - Prancis mengerahkan kendaraan lapis baja ke jalan-jalan pada Jumat ketika pihak berwenang gagal menguasai demonstrasi yang memasuki hari keempat yang dipicu tewasnya seorang remaja di tangan polisi.

Kendaraan lapis baja tersebut dikerahkan di alun-alun di daerah-daerah dan kota-kota, termasuk di kota terbesar kedua Marseille, di wilayah Woippy dengan jarak kurang dari 20 mil (32,18 kilometer) dari perbatasan Luksemburg dan di wilayah Nanterre di pinggiran barat laut Paris.

Sementara itu, polisi menangkap 19 orang di Toulouse karena aksi kekerasan dengan membakar sebuah gedung apartemen.

Walikota Marseille Benoit Payan mendesak pemerintah pusat untuk mengirimkan tambahan penguatan pasukan. "Tindakan penjarahan dan kekerasan sudah tidak dapat diterima," kata dia.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan bahwa 270 orang telah ditangkap, dan lebih dari 80 diantaranya di Marseille.

Sebelumnya, seorang pemuda berusia 19 tahun tewas pada Jumat setelah dia jatuh dari atap supermarket sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat di barat laut Prancis saat terjadi aksi protes, seperti diberitakan Harian France Bleu Normandie.

Prancis dilanda gelombang aksi protes yang diwarnai kekerasan setelah seorang polisi menembak mati Nahel. M (17 tahun) di pinggiran kota Paris, Nanterre pada 27 Juni lalu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Rasialisme dituding jadi motif penembakan remaja oleh polisi Prancis

Baca juga: Presiden Prancis adakan rapat kabinet setelah kerusuhan meluas

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023