Frankfurt (ANTARA) - Mercedes-Benz berencana untuk berinvestasi lebih lanjut di China sehingga berkontribusi pada kerja sama China-Jerman, kata Ola Kaellenius, Ketua dewan manajemen produsen mobil Jerman tersebut, dalam sebuah wawancara dengan Xinhua baru-baru ini.
Kaellenius menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi dalam konsultasi antarpemerintah China-Jerman dan bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang pekan lalu.
Selama kunjungan Li, Mercedes-Benz menandatangani surat pernyataan kehendak (letter of intent) dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China di Berlin guna mempromosikan kerja sama korporat dan industri.
Menurut perusahaan tersebut, pengenalan teknologi cerdas semakin menunjukkan komitmen perusahaan itu pada inovasi dan pengalaman pelanggan.
Langkah tersebut "menciptakan dasar dukungan bersama untuk proyek-proyek selanjutnya dalam mengembangkan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di China dan memupuk kemitraan yang sudah ada," ujar Kaellenius.
Perusahaan tersebut mencatat bahwa China merupakan pasar mobil terbesar di dunia dan pasar NEV yang paling dinamis dan Mercedes-Benz tetap berkomitmen pada kegiatan bisnisnya di China serta berencana untuk secara aktif berkontribusi pada pertumbuhan industri otomotif China seraya meningkatkan kemitraan ekonomi China-Jerman,
Perusahaan itu juga berniat untuk meningkatkan aktivitas penelitian dan pengembangan seperti pengembangan perangkat lunak mobil di China, dengan tim lokalnya yang diproyeksikan akan meningkat dua kali lipat pada akhir 2023 dibandingkan dengan tiga tahun lalu.
Dengan ekonominya yang dinamis dan fokus yang jelas pada inovasi, "China masih dan akan tetap menjadi pilar penting dalam strategi global jangka panjang kami," ujar Kaellenius.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023