Sedikitnya 45 orang tewas dan 150 cedera. Jumlah kematian mungkin akan naik karena separuh dari mereka yang cedera dalam kondisi kritis."
Karachi (ANTARA News) - Ledakan bom mobil yang berkekuatan besar di sebuah daerah berpenduduk Syiah di Karachi, Pakistan, menewaskan sedikitnya 45 orang, Minggu, kata sejumlah pejabat.
Ledakan itu menghancurkan bagian depan dari dua blok apartemen lima lantai di daerah Abbas di Karachi, yang membuat salah satu blok itu terbakar dan memerangkap warga di bawah puing-puing bangunan.
"Sedikitnya 45 orang tewas dan 150 cedera. Jumlah kematian mungkin akan naik karena separuh dari mereka yang cedera dalam kondisi kritis," kata Hashim Raza Zaidi, pejabat tinggi pemerintah di Karachi, kepada AFP.
Ratusan toko dan rumah rusak parah dalam ledakan itu, yang terjadi ketika muslim Syiah meninggalkan masjid-masjid berdekatan, dan balkon dari blok-blok apartemen itu hancur.
Di rumah sakit Patel, tempat banyak korban cedera dirawat, seorang ibu menangis sambil mencari putranya.
"Ia berdiri di balkon, di mana dia?" teriak wanita itu.
Ijaz Ali berada di lantai tiga salah satu blok apartemen itu bersama istri dan dua putranya ketika bom itu meledak.
"Tiba-tiba saya mendengar ledakan besar dan kami berpikir bangunan akan roboh -- seperti gempa bumi," katanya kepada AFP dari rumah sakit.
"Jendela-jendela apartemen saya meledak ke arah saya, sesuatu menghantam kepala saya dan saya pingsan. Saya membuka mata di rumah sakit dan lega keluarga saya selamat," katanya.
Daerah Abbas memiliki penduduk mayoritas Syiah, namun para pejabat mengatakan bahwa korban dalam ledakan itu juga mencakup warga Sunni.
Kekerasan terhadap warga Syiah mencapai rekor dan pada 2012 lebih dari 400 orang Syiah tewas dalam serangan-serangan sektarian.
Senin, ledakan bom di sebuah tempat keramat Sufi menewaskan sedikitnya dua orang dan mencederai 10 lain di makam Shah Lakhi Ghulam di distrik selatan Shikarpur, sekitar 400 kilometer sebelah timurlaut Karachi. Tempat keramat itu juga biasanya dikunjungi oleh kaum Syiah.
Muslim Syiah, yang mencapai sekitar 20 persen dari 180 juta jiwa penduduk Pakistan yang mayoritas Sunni, sering menjadi sasaran serangan oleh kelompok garis keras Sunni.
Pada 16 Februari, serangan bom di Quetta menewaskan 89 orang, dan 92 orang tewas dalam serangan di sebuah tempat bilyar Hazara pada 10 Januari. Kelompok militan Sunni Lashkar-e-Jhangvi (LJ) mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap warga Syiah Hazara itu.
Karachi, kota berpenduduk 18 juta orang yang merupakan pusat bisnis Pakistan, secara rutin dilanda kekerasan.
Tahun 2012 merupakan masa paling mematikan di Karachi dalam dua dasawarsa ini, dimana sekitar 2.000 orang tewas dalam kekerasan yang berkaitan dengan ketegangan etnik dan politik, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai pemilihan umum yang akan berlangsung tahun ini.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013