Bantul (ANTARA News) - Tingginya gelombang di perairan pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengakibatkan sebuah perahu nelayan setempat terbalik dan kandas saat hendak melaut.
Nelayan Pantai Samas Bantul, Tri Mulyadi, Minggu mengatakan, kejadian itu berawal ketika tekong perahu, Eko Mulatno dan anak buah kapal (ABK) nya Antok ingin pergi melaut, Sabtu (2/3) dengan memacu perahu dari bibir pantai menuju tengah laut.
"Namun belum sampai ke tengah, tiba-tiba gelombang pasang datang dan menghantam badan perahu. Begitu dihantam gelombang pasang, perahu langsung terbalik," katanya.
Menurut dia, beruntung dalam kejadian ini tidak korban jiwa, karena seorang dua nelayan tersebut telah berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian pantai.
"Tidak ada korban, meski perahu mengalami kerusakan parah dan juga mesinnya rusak namun beruntung tekong dan anak buah kapal (ABK) dapat menyelamatkan diri berenang ke tepian pantai," katanya.
Menurut dia, dengan bantuan warga dan nelayan pantai setempat, akhirnya perahu tersebut dapat diselamatkan, karena saat perahu kandas banyak warga dan nelayan yang berada di bibir pantai.
"Saat itu nelayan dan warga ramai-ramai mengevakuasi perahu dan jaring dari laut dibawa ke daratan dengan cara ditarik tambang," katanya.
Ia mengatakan, akibat kejadian itu perahu mengalami patah di bagian katir, sementara tutup mesin perahu pecah sedangkan perahu masih utuh meski posisinya sudah terbalik, dan jaring yang berada di dalam kapal tumpah dan mengapung di laut.
Sementara, tekong perahu Eko Mulatno mengatakan kerugian akibat perahu terbalik diakui cukup besar terutama kerusakan pada mesin, sedangkan katir perahu yang patah dapat diganti dengan bambu yang baru.
"Untuk tutup mesin saja minimal harganya Rp1,5 juta, kerugian yang paling banyak adalah tak bisa lagi melaut. Apalagi perahu ini baru saja saya beli dan baru dua kali melaut sudah karam," katanya.
(KR-HRI/N001)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013