Pelanggan tidak perlu khawatir karena Daop 6 Yogyakarta telah mengerahkan petugas pemeriksa dan perawatan jalur untuk bersiaga di semua titik sesuai wilayahnya
Yogyakarta (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta menyebutkan sebanyak 12 perjalanan kereta api sempat dihentikan sesaat setelah gempa dengan magnitudo 6,4 pada Jumat pukul 19.57 WIB, yang dirasakan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.
"Perjalanan 12 kereta api baik di stasiun maupun lintas sempat dihentikan beberapa menit pascgempa," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Franoto Wibowo melalui rilis yang diterima di Yogyakarta, Jumat malam.
Kereta api yang sempat dihentikan perjalanannya di antaranya KA Pasundan, Kahuripan, Wijaya Kusuma, Matarmaja, Jayakarta, Senja Utama Solo, Bangunkarta, Lodaya, Gajayana, Sancana, KA Bandara YIA, dan Commuter Line Yogyakarta.
Menurut dia, petugas langsung dikerahkan untuk mengecek kondisi jalur kereta api guna memastikan jalur tetap layak dan aman untuk dilalui kereta.
Pemeriksaan meliputi kondisi rel, jembatan, dan fasilitas operasi listrik aliran atas untuk Commuter Line Yogyakarta.
Setelah memastikan kondisi jalur aman untuk dilalui, maka kereta kembali dijalankan sekitar pukul 20.40 WIB.
"Kami memohon maaf atas tertahannya perjalanan kereta api selama beberapa waktu guna pengecekan jalur dan memastikan perjalanan KA aman dan selamat," katanya.
Ia pun berharap para pelanggan tidak perlu khawatir karena Daop 6 Yogyakarta telah mengerahkan petugas pemeriksa dan perawatan jalur untuk bersiaga di semua titik sesuai wilayahnya.
Sementara itu, berdasarkan data pemantauan BMKG hingga pukul 20.40 WIB terjadi lima gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 4,5.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: KAI Daop 6 pastikan perjalanan aman setelah terjadi gempa
Baca juga: KAI: 10 KA berhenti luar biasa di Daop 5 Purwokerto pascagempa M6,4
Baca juga: Subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia picu gempa Yogyakarta
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023