Dalam waktu tersebut petugas dikerahkan untuk mengecek jalur KA. Selanjutnya, pada pukul 20.40 WIB Daop 6 memastikan jalur KA sudah aman dilalui dan KA yang diberhentikan dapat dijalankan kembali
Solo (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 memastikan perjalanan kereta api aman setelah terjadi gempa 6.4 SR di 94 Km Barat Daya Bantul-DIY yang terjadi pada pukul 19.57 WIB, Jumat (30/6).
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Franoto Wibowo di Solo, Jumat mengatakan setelah gempa Daop 6 langsung menerjunkan petugas untuk mengecek kondisi jalur kereta api.
Ia mengatakan pemeriksaan yang dilakukan meliputi jalan rel, jembatan, dan fasilitas operasi listrik aliran atas untuk KRL.
Meski kondisinya baik dan perjalanan tetap lancar, dikatakannya, perjalanan 12 KA baik di stasiun maupun lintas sempat diberhentikan beberapa menit usai gempa.
"Dalam waktu tersebut petugas dikerahkan untuk mengecek jalur KA. Selanjutnya, pada pukul 20.40 WIB Daop 6 memastikan jalur KA sudah aman dilalui dan KA yang diberhentikan dapat dijalankan kembali," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, KA yang sempat tertahan akibat terjadinya gempa di antaranya KA 240 Pasundan, KA 237 Khuripan, KA 118 Wijaya kusuma, KA 234 Matarmaja, dan KA 578 Bandara YIA.
Selain itu, KA 217 Jayakarta, KA 87 Senja Utama Slo, KA 124 Bangunkarta, KA 93 Lodaya, KA 690F KRL commuter Line, KA 55 Gajayana, dan KA 97 Sancaka.
Ia menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur untuk memastikan perjalanan KA aman dan selamat.
Terkait hal itu, ia meminta penumpang tidak mengkhawatirkan kondisi tersebut karena KAI telah mengerahkan petugas pemeriksa dan perawatan jalur untuk bersiaga di semua titik sesuai wilayahnya.
Baca juga: KAI: 10 KA berhenti luar biasa di Daop 5 Purwokerto pascagempa M6,4
Baca juga: Gempa Bantul dirasakan hingga wilayah Malang Raya
Baca juga: KAI: 10 KA berhenti luar biasa di Daop 5 Purwokerto pascagempa M6,4
Baca juga: Gempa Bantul dirasakan hingga wilayah Malang Raya
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023