Saya ingin supaya makin banyak desainer muda yang baru lulus bersemangat untuk berkreasi juga UMKM Bali lebih bersemangat, karena dengan berkreasi kan beli bahan di sana kemudian membantu penenun, perajin, atau penjahit jadi saling menunjang menghidu
Badung (ANTARA) - Sebanyak 10 perancang busana lokal Bali dijadwalkan tampil membawa karyanya di Bali Fashion Parade 2023.
Ketua Bali Fashion Parade 2023 Yongki Perdana di Kabupaten Badung, Jumat, mengatakan awalnya ada sekitar 50 perancang busana yang mengajukan diri, namun setelah dikurasi terpilih 23 desainer yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Desainer Bali ada 10, sisanya Jakarta, Surabaya, Malang, hingga Lampung. Kita melihat dan menilai karyanya masuk kategori seperti ada unsur etnik, karena bagaimanapun kurasi itu untuk mengedukasi desainer agar mereka terus berkarya,” kata dia.
Beberapa perancang busana atau merek lokal Bali yang akan tampil pada 29 Juli 2023 antara lain Lenny Hartono, Uluwatu Handmade Balinese Lace, Kirana Kepakisan, Anna Kebaya, hingga TS Store milik hotel TS Suites.
Yongki berharap melalui kegiatan yang biasanya disaksikan pecinta busana dalam negeri maupun luar negeri ini, desainer lokal dapat sekaligus berpromosi dan mengenalkan karyanya.
“Pastinya juga dengan event seperti ini semoga bisa membantu masyarakat Bali agar berdampak dari segi industri perajin lalu perkembangan ekonomi berjalan baik,” ujarnya.
Pada gelaran kedua Bali Fashion Parade ini, Yongki yang juga pemilik YMM Event Organizer selaku penyelenggara mengumumkan bahwa tema yang diangkat tak hanya etnik seperti tahun lalu, namun juga menyentuh konsep musim panas dan koktail.
Salah satu perancang busana yang akan tampil seperti Lenny Hartono mengaku akan memadukan konsep barbie dengan bahan-bahan kain khas seperti wastra dan batik.
“Semua serba barbie karena kebetulan Juli ada rilis film Barbie jadi momen yang pas apalagi tahun ini boleh menampilkan apa saja sekreatif mungkin. Ada 24 model saya bawa semua seperti barbie termasuk koreografinya,” kata dia.
Kepada media, Lenny bercerita bahwa 100 persen karyanya menggunakan konten lokal yang dibeli dari UMKM dalam negeri, namun dari yang biasanya ia menggunakan bahan daur ulang kali ini harus menggunakan bahan dari nol.
Hal tersebut lantaran bahan yang ada cukup sulit untuk dipadukan dengan konsep barbie yang serba berwarna merah muda, termasuk kesulitannya hingga saat ini untuk mencari kain endek dengan warna serupa.
Ia berharap semangatnya untuk mengenalkan Bali sebagai ikon busana kepada wisatawan dunia melalui Bali Fashion Parade 2023 yang akan berlangsung di Hotel TS Suites, Seminyak, ini dapat diikuti desainer-desainer lain.
“Saya ingin supaya makin banyak desainer muda yang baru lulus bersemangat untuk berkreasi juga UMKM Bali lebih bersemangat, karena dengan berkreasi kan beli bahan di sana kemudian membantu penenun, perajin, atau penjahit jadi saling menunjang menghidupkan pekerja di dalam,” ujarnya.
Baca juga: Menparekraf: Fesyen ciptakan dua juta lapangan kerja
Baca juga: Perancang busana se-Indonesia gelar Wastra Nusantara di Bali
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023