Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Gubernur Bali Drs Dewa Beratha tampak membentang busur melepas anak panah menandai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-28 di depan monumen Bajra Sandhi di Kawasan Niti Mandala Denpasar, Sabtu sore. Begitu kepala negara melepas anak panah yang di bagian ujungnya ditempelkan sekuntum bunga kemitir ke arah monumen perjuangan rakyat Bali itu, disambut gemuruh suara gamelan dan bunyi-bunyian musik tradisional lainnya. Gemuruh suara yang bagai pekik halilintar di siang bolong itu, antara lain berasal dari alat tabuh Gong Gede, gamelan sungu, bedug, kendang, belik dan genta. Usai riuh gamelan yang tak absen diwarnai kelincahan gerak tangan para penabuh yang seraya menari, disusul kemunculan 20 penari berparas ayu yang membawakan "pesona" kupu-kupu. Tampilnya kupu-kupu sebagai reaksi atas munculnya sekuntum bunga yang "diantar" anak panah yang dilepas Presiden, memberi nuansa hubungan harmonis dan saling membutuhkan dalam suasana lingkungan alam yang asri, penuh damai dan ketentraman. Suasana yang diidam-idamkan semua manusia itu diharapkan dapat diwujudkan lewat penyelenggaraan pesta seni tahunan yang kali ini mengusung tema "Swabhawaning Idep", yang berarti sebuah pancaran keluhuran budi. Seiring dengan surutnya penari kupu-kupu di hadapan panggung kehormatan yang ditempati Presiden dan rombongan, disusul barisan penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang membawakan topik lakon "Ciwa Nataraja". Tarian tersebut menggambarkan manifestasi Ciwa sebagai penari tertinggi yang menciptakan dunia lewat tari. Sebagai dewanya penari, ia secara terus menerus melenggang-lenggokkan tubuhnya sehingga menciptakan ritme dan keteraturan dalam kosmos. Pancaran energi suci dari Ciwa kemudian bersatu dan terciptalah alam semesta beserta isinya. Tarian Ciwa Nataraja yang diciptakan oleh Nyonya Suasti Bandem, dosen ISI Denpasar, selain diiringi sejumlah alat tabuh juga seni olah vokal dibawakan oleh 32 kru yang tergabung di dalamnya. Demikian gambaran tari pengawal rangkaian pembukaan PKB yang kemudian disusul penampilan grup kesenian dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, serta unjuk kebolehan dari sejumlah tim kesenian utusan propinsi lain dan mancanegara.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006