...kukuhkan eminent person (tokoh terkemuka,red) untuk terus menjaga hubungan baik."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dalam kunjungan kerjanya ke Jerman akhir pekan ini akan disepakati pembentukan forum tokoh yang beranggotakan tokoh-tokoh kedua negara di berbagai bidang untuk peningkatan kerja sama.
"Saya juga akan bertemu dengan pengusaha terkemuka Jerman dan kukuhkan eminent person (tokoh terkemuka,red) untuk terus menjaga hubungan baik," kata Presiden dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu pagi sebelum bertolak ke Berlin.
Menurut Presiden, sejumlah tokoh dari Indonesia yang akan masuk ke dalam forum tokoh kedua negara itu antara lain Fauzi Bowo dan Ilham Habibie.
Selain itu Presiden juga akan didaulat menjadi penyelenggara bersama dalam pameran pariwisata internasional di Berlin bersama-sama Kanselir Angela Merkel.
"Saya juga diundang sebagai co host (ketua bersama,red) pameran pariwisata internasional. Saya mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah bersama dan ini digunakan untuk sektor promosi," kata Presiden.
Kepala Negara berharap melalui pameran ini Indonesia dapat meningkatkan sektor pariwisata dan sebanding dengan Singapura, Thailand dan China.
Sejumlah menteri yang mendampingi Presiden antara lain Menlu Marty Natalegawa, Wakil Menhan Sjafrie Syamsuddin, Menperin MS Hidayat, Mendag Gita Wirjawan dan sejumlah pejabat lainnya.
Sebelumnya, Staf khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan kunjungan kerja ini sebagai salah satu upaya meningkatkan hubungan kedua negara.
"Selama kunjungan ke Jerman, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Federal Jerman dan Kanselir Republik Federal Jerman, Angela Merkel. Kedua pertemuan bilateral tersebut akan membahas tindak lanjut Kemitraan Komprehensif yang diluncurkan oleh Presiden dan Kanselir Jerman di Jakarta, pada 10 Juli 2012," katanya.
Ia menambahkan selain itu juga akan dibahas secara mendalam prioritas kerja sama di bidang ekonomi (perdagangan, investasi dan pembangunan), kesehatan, pendidikan, riset dan teknologi, serta industri pertahanan. Juga akan dibahas kerja sama terkait ketahanan pangan, ketahanan energi, dan transportasi.
Dalam kesempatan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman, akan diumumkan tokoh-tokoh dari kedua negara yang akan menjadi anggota Indonesia-German Advisory Group (IGAG).
"Presiden juga akan menerima kunjungan kehormatan mantan Presiden Jerman Y.M. Dr Horst Kohler, Menlu Jerman Y. M. Dr Guido Westerwelle, dan Wali Kota Berlin Y.M. Herr Klaus Wowereit. Selama berada di Jerman, Presiden dijadwalkan akan membuka Pameran Pariwisata Internasional ITB (International Tourism Bourse) bersama Kanselir Jerman. Indonesia akan menjadi negara mitra (partner country) dalam pameran tersebut. Selain itu, Presiden akan menghadiri forum bisnis dan bertatap muka dengan beberapa CEO perusahaan terkemuka Jerman. Presiden juga akan bertemu dengan komunitas diaspora Indonesia," kata Faizasyah.
Hungaria
Sementara itu kunjungan kerja di Hungaria akan berlangsung mulai 5 hingga 8 Maret 2013.
"Dalam kunjungan ini, Presiden RI dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Hungaria. Kesempatan pertemuan bilateral tersebut, akan dimanfaatkan untuk membahas upaya-upaya peningkatan hubungan bilateral di berbagai bidang, utamanya di bidang ekonomi. Presiden juga dijadwalkan untuk menyaksikan penandatanganan MoU kerja sama pelatihan diplomatik
antarkementerian luar negeri kedua negara. Presiden juga dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Hungaria, Y.M. Viktor Orban," katanya.
Faizasyah menambahkan,"Di Budapest, Yudhoyono juga akan bertemu dengan sejumlah CEO perusahaan terkemuka Hungaria yang memiliki rencana berinvestasi di Indonesia. Pertemuan ini diharapkan dapat semakin memperkuat minat mereka untuk berinvestasi."
Ia memaparkan kunjungan kerja Kepala Negara ke Jerman dan Hungaria merupakan salah satu upaya untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan negara-negara tersebut.
"Kunjungan Presiden ke Jerman tujuh bulan setelah kunjungan Kanselir Merkel ke Indonesia mencerminkan arti penting kemitraan bilateral di antara kedua negara. Diharapkan intensitas saling kunjung pada tingkatan tertinggi ini akan memastikan implementasi secara menyeluruh kesepakatan kemitraan kedua negara di berbagai bidang," paparnya.
Ada pun kunjungan Presiden RI ke Hungaria, kata Faizasyah, diharapkan akan dapat merevitalisasi hubungan bilateral Indonesia dengan salah satu negara kunci di Eropa Tengah dan Timur, terlebih lagi kunjungan Presiden RI terakhir ke Hungaria adalah oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2002.
"Selain itu, Indonesia menilai penting posisi strategis Hungaria sebagai pintu masuk kepentingan ekonomi Indonesia di negara-negara kawasan Eropa Timur dan Tengah," kata Faizasyah.
Presiden dan Ibu Negara beserta rombongan dijadwalkan tiba di tanah air pada 9 Maret 2013. (P008/A011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013