Nanning (ANTARA) - Penerbangan reguler antara kota wisata Guilin di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China, dan Kuala Lumpur, Malaysia, kembali dibuka Kamis (29/6).

Penerbangan AK156 adalah penerbangan internasional pertama ke Guilin setelah China mengoptimalkan tindakan respons COVID-19. Itu menjadi penerbangan penumpang langsung pertama yang dilanjutkan antara Guilin dan kota-kota di luar negeri sejak China mengoptimalkan langkah-langkah respons COVID-19.

Penerbangan langsung antara Guilin dan Kuala Lumpur dilanjutkan dengan pesawat Airbus A320 dengan satu kali perjalanan sekitar empat jam.

Dioperasikan oleh AirAsia Group Malaysia, rute tersebut akan menawarkan tiga penerbangan setiap pekan mulai 18 Juli hingga 2 September 2023, setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Selain itu, akan ada pula empat penerbangan setiap pekan mulai 4 September hingga 28 Oktober pada hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Rute tersebut melayani penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Guilin di pagi hari dan kembali ke Kuala Lumpur sore harinya.

Xiao Yue, seorang mahasiswa doktoral yang belajar di Malaysia, mengambil penerbangan kembali ke Guilin.

"Sekarang saya bisa terbang langsung ke kampung halaman saya tanpa transit di Guangzhou atau Xiamen," kata Xiao.

Dibukanya kembali penerbangan itu dinilai sebagai langkah Guilin untuk memulai kembali hubungannya dengan pasar Asia Tenggara. Penerbangan itu diperkirakan dapat memfasilitasi pariwisata dan meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua destinasi.

"Selama bertahun-tahun, Malaysia menduduki peringkat tiga teratas kota tersebut di pasar sumber wisatawan asing yang masuk dan pemulihan serta pembukaan rute ini secara aktif mempercepat pemulihan pasar pariwisata inbound Guilin," tutur Huang Yan dari biro pariwisata setempat.

Huang menambahkan rute tersebut juga menandai dimulainya kembali kebijakan masuk bebas visa selama enam hari di kota itu bagi kelompok wisatawan dari sepuluh negara ASEAN.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023