Yogyakarta (ANTARA News) - Kawasan wisata Kaliadem di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai Sabtu (17/6) resmi ditutup bagi pengunjung dan masyarakat sampai ada keputusan lebih lanjut dari Pemerintah Kabupaten Sleman. "Setelah mendapat instruksi tentang penutupan tersebut aparat desa langsung menutup akses atau jalur jalan dari Umbulharjo menuju Kaliadem," kata Kepala Desa Umbulharjo, Bejo Mulyo, Sabtu. Bahkan di pertigaan Ngrangkah ke arah utara menuju Kinahrejo serta ke timur melintasi Sungai Opak yang juga mengakses Kaliadem ditutup dengan cara memasang pohon bambu seadanya sebagai tanda setiap orang dilarang masuk ke wilayah tersebut. Penutupan kawasan wisata Kaliadem didasari Surat Keputusan Bupati Sleman No.130/2006 tentang Daerah Terlarang Kawasan Gunung Merapi di samping pemantauan terhadap aktivitas gunung tersebut yang fluktuatif dan terjadinya luncuran awan panas berskala besar pada 14 Juni lalu. "Camat Cangkringan, Drs Heri Sutopo MM pada 17 Juni kemudian mengeluarkan Surat Edaran Nomor 361/156 yang isinya memuat soal penutupan kawasan wisata Kaliadem. Penutupan ini untuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban yang tidak diinginkan mengingat kawasan ini sudah tertutup material vulkanik, apalagi dikhawatirkan tempat tersebut masih akan dikunjungi wisatawan dan masyarakat," katanya. Ia mengatakan, sekarang kawasan wisata Kaliadem telah tertutup material vulkanik sekitar dua juta meter kubik yang merusak seluruh aset obyek wisata serta jaringan pipa air bersih di sekitarnya. "Sedangkan hutan di sebelah utara Kaliadem yang terbakar diperkirakan 10 hektare ditambah 30 hektare hutan milik desa di wilayah Kalitengah Lor Desa Glagaharjo yang juga ikut hangus," kata Bejo.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006