Zaenal Arifin sempat membawa Persela unggul lebih dulu ketika babak kedua baru berjalan dua menit (47) dengan memanfaatkan kesalahan kiper Persisam, Usman Pribadi, yang kurang sempurna membuang bola.
Persisam mampu menyeimbangkan skor pada menit ke-76 melalui sundulan Bayu Gatra yang tidak mampu diantisipasi oleh kiper Choirul Huda.
Kedua tim tidak bisa menampilkan permainan terbaik karena kondisi lapangan yang buruk dan becek, setelah diguyur hujan cukup deras.
Kegagalan menambah tiga angka di kandang sendiri, membuat posisi tim berjuluk "Laskar Joko Tingkir" itu tidak beranjak dari papan bawah klasemen sementara atau zona degradasi.
Sementara Persisam Samarinda bertahan di peringkat ke-4 dengan nilai 15 dari sembilan pertandingan yang sudah dimainkan.
"Kondisi lapangan sangat berat sehingga strategi memainkan bola cepat dengan umpan-umpan pendek tidak bisa berjalan. Saya memberikan apresiasi kepada pemain yang sudah berjuang maksimal, meskipun akhirnya gagal menang," kata Pelatih Persela, Gomez de Oliviera, usai pertandingan.
Gol balasan Persisam yang tercipta melalui "bola mati" atau tendangan bebas, menjadi bahan evaluasi bagi Gomez, karena pada beberapa laga sebelumnya hal serupa terjadi.
Sementara pelatih Persisam, Sartono Anwar, mengaku bersyukur dengan hasil imbang yang diraih anak-anak asuhnya.
"Apalagi kami terus diteror Persela dengan bola-bola crossing dari kiri dan kanan. Syukurlah lini belakang tampil disiplin, kendati sempat kecolongan di awal babak kedua," katanya.
(D010)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013