Pada babak pertama, tim tuan rumah yang diarsiteki Haryanto mampu memberikan tekanan terhadap lawan.
Penyelesaian yang terlalu terburu-buru, mengakibatkan setiap serangan yang dibangun masih bisa antisipasi pemain lawan.
Selama babak pertama, tim tuan rumah memiliki tiga kali peluang mencetak gol, namun tak satupun peluang mampu menjebol gawang lawan yang dijaga kiper Endra Prastya.
Tim tamu yang ditukangi Ibnu Graham, bukannya tanpa perlawanan, karena berulang kali mampu memberikan tekanan, meskipun belum memberikan ancaman bagi gawang tuan rumah yang dijaga kiper Nanda Pradana.
Meskipun penguasaan bola selama babak pertama lebih didominasi tim tamu, tiga tendangan mengarah ke gawang belum juga membuahkan gol.
Hingga wasit M. Syafei meniup peluit tanda babak pertama usai, kedudukan kedua kesebalasan masih 0-0.
Memasuki babak kedua, tim Persebaya Surabaya menarik kiper utamanya untuk digantikan dengan kiper kedua Dedy Imam Sukamto, menyusul kartu kuning yang diterima Endra Prastya pada menit ke-44.
Tim tamu juga mengubah pola permainan dengan menurunkan tempo permainan dengan mengutamakan umpan bola pendek dari kaki ke kaki, sambil memanfaatkan kelengahan lawan untuk menyerang.
Sementara tim tuan rumah yang dituntut meraih poin tiga di kandang, lebih banyak memberikan tekanan.
Hasilnya, selama babak kedua kubu tuan rumah memiliki lima peluang mencetak gola ke gawang, namun tak satupun membuah gol.
Peluang emas tim tamu, tercipta pada menit 40 lewat Andik Vermansyah dari sisi kiri pertahanan lawan, namun bola masih menyamping ke sisi kanan gawang PSIR yang dijaga kiper Nanda Pradana.
Hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan kedua kesebelasan berakhir, skor masih tetap 0-0.
Pada laga yang disaksikan sekitar 10.000 lebih penonton, wasit M. Syafei mengeluarkan lima kartu kuning, satu untuk pemain PSIR Rembang dan empat untuk pemain Persebaya Surabaya.
Menanggapi hasil 0-0, Pelatih PSIR Rembang Haryanto mengaku, bersyukur masih bisa meraih poin, karena selama ini PSIR Rembang selalu kalah lawan Persebaya Surabaya.
"Target utama kami, memang harus menang. Akan tetapi, melihat penampilan lawan, tentunya poin satu cukup realistis," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, tim tamu yang dimotori Andik Vermansyah, Mat Halil dan Fernando Soler cukup efektif dalam memberikan tekanan lini belakang.
Sementara lini depan yang mengandalkan Lenglolo, katanya, mendapat pengawalan ketat tim lawan.
Pelatih Persebaya Surabaya Ibnu Graham mengaku, bersyukur timnya tidak pulang dengan tangan hampa, mengingat lini belakang tuan rumah cukup disiplin dalam menjaga pergerakan lawan.
"Pemain depan kami, memang mendapat pengawalan ketat. Termasuk Andik Vermansyah yang selalu mendapat kawalan dua pemain saat menguasai bola," ujarnya.
Meski demikian, dia mengaku, masih bisa mengandalkan kecepatan Andik, Mat Halil serta Fernando Soler.
(KR-AN/B/R010)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013