Kota Mojokerto (ANTARA) - Wali Kota Mojokerto, Jawa Timur Ika Puspitasari menyarankan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah potong hewan sebagai antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
Baca juga: Menko PMK dukung pembuatan geleri Soekarno di Mojokerto
Ia mengatakan pada pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun ini masih dalam suasana hari jadi ke-105 Kota Mojokerto.
"Sehingga, saat hari besar akan banyak untaian doa dari ratusan ribu masyarakat yang teralirkan demi kedamaian Kota Mojokerto," katanya.
Ia mengatakan bantuan hewan kurban dari Korpri Kota Mojokerto tersebut, nantinya diserahkan kepada pegawai non-aparatur sipil negara (non-ASN) yang ada di kota setempat.
"Ada sekitar 1.600-an pegawai non-ASN dan juga masyarakat yang mendapatkan pembagian daging hewan kurban," ujarnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pengurus Korpri Kota Mojokerto, karena selama ini telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat, tidak hanya saat kegiatan Idul Adha, tetapi juga kegiatan lainnya, seperti menyalurkan infaq dan shodaqoh serta amal melalui Baznas Kota Mojokerto.
"Itu semua wujud bakti Korpri Kota Mojokerto untuk bangsa dan negara. Namun, ada juga bakti religi yang tinggi. Ini yang perlu diapresiasi dan kami mengucapkan terima kasih," katanya.
Ia mengatakan momen Idul Adha adalah upaya untuk senantiasa muhasabah terkait perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail, yang kemudian menjadi landasan pelaksanaan Idul Adha.
"Menjadi momen strategis muhasabah sabar ikhlas Nabi Ibrahim dan Ismail sebagai bukti ketakwaan kepada Allah SWT," katanya.
Baca juga: Wali Kota Mojokerto ziarah makam tokoh dan ulama jelang HUT ke 105
Baca juga: Pemkot Mojokerto ikut sukseskan Kawasan Tanpa Rokok
"Semoga dengan momen Idul Adha bisa tingkatkan dimensi ketakwaan Allah SWT dan kepekaan sosial yang kondisinya kurang beruntung," ujarnya.
Pada Idul Kurban kali ini, dilakukan penyembelihan sembilan ekor sapi dan juga sembilan ekor kambing.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023