Hanover (ANTARA News) - Angola menahan Meksiko imbang 0-0, Jumat waktu setempat (Sabtu dini hari WIB), membuat kedua tim Grup D itu masih berpeluang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia. Striker Meksiko Omar Bravo hampir memecah kebuntuan saat pertandingan tersisa dua menit melalui tendangan jarak dekatnya dari kanan kotak penalti, namun bola membentur tiang. Usaha pemain Meksiko pada babak pertama juga dimentahkan tiang dan bola yang hampir melewati garis gawang berhasil dihalau pemain Angola. Pada tujuh menit terakhir Angola harus bermain dengan 10 orang karena kehilangan gelandang Andre Macanga, yang dikeluarkan wasit setelah menerima kartu kuning kedua setelah ia dengan sengaja memegang bola. Hasil tersebut menambah poin Meksiko menjadi empat, unggul satu poin dari Portugal, yang baru akan memainkan pertandingan kedua melawan Iran di Frankfurt, Sabtu. Angola mengumpulkan nilai satu sementara Iran berada di posisi terbawah dengan nilai kosong. Penjaga gawang Meksiko Oswaldo Sanchez menyesali kegagalan timnya untuk menundukkan Angola terutama karena mereka menguasai jalannya pertandingan. "Mereka (Angola) tidak pernah memiliki peluang untuk mencetak gol. Saya pikir kami banyak menciptakan peluang bersih sayangnya tidak ada satupun yang masuk," kata Sanchez. Sanchez mengatakan semua pemain Meksiko merasa sangat kecewa tidak bisa memenangi pertandingan itu. Pelatih Meksiko Ricardo La Volpe setuju dengan analisa Sanchez terhadap jalannya pertandingan. "Kami mengontrol bola tetapi jika anda tidak bisa membuatnya masuk gawang maka akhirnya ya seperti ini, imbang," kata La Volpe. "Kami harus melihat hasil pertandingan besok antara Iran dan Portugal sebelum menentukan langkah kami berikutnya," tambahnya. Sementara pelatih Angola Luis Oliveira Goncalves tidak sepakat dengan pandangan dari kubu lawan mereka itu. "Angola mengontrol pertandingan dan hasil imbang ini menjadi pertanda bahwa Angola hadir pada turnamen ini dan tengah membangun tim yang sangat baik," kata Goncalves. "Itu adalah penampilan yang sangat baik dalam menghadapi tim Meksiko yang kuat," tambahnya. Kurang Cepat Para pemain Meksiko mengawali pertandingan dengan baik tetapi lima pemain belakang pasukan Ricardo La Volpe itu tampak kurang cepat maju untuk membantu serangan, sehingga tidak menyulitkan tim Afrika yang bertahan jauh di belakang itu. Peluang bersih pada babak pertama dimiliki Franco, yang mendapat bola liar di kotak penalti namun tendangannya mengarah tepat ke kiper Joao Ricardo, yang kemudian terpilih sebagai "Man of the Match". Kapten Meksiko yang juga bek Barcelona, Rafael Marquez, juga mendapat peluang, tetapi tendangan bebasnya pada menit 13 masih menghantam tiang gawang. Angola tampak tertahan di daerah mereka sendiri dan peluang mereka baru datang pada menit 23, ketika Figueiredo melepas tendangan kaki kanan yang keras dari jarak 20 meter tetapi melambung ke atas gawang Meksiko. Striker tunggal sekaligus kapten Angola, Akwa, tampak terisolasi dari permainan karena dijaga ketat tiga bek tengah Meksiko. Tetapi ia sempat hampir mencetak gol melalui sundulan pada menit 32, meneruskan tendangan penjuru Fugueiredo. Didukung oleh sebagian besar dari 43.000 penonton, Meksiko yang unggul secara teknik dan taktik menyerang habis-habisan pada babak kedua dan mengubah formasi menjadi 4-3-3 yang lebih menyerang. Tetapi negara debutan dari Afrika itu menumpuk pemain di lini pertahanan dan tampak sangat percaya diri untuk keluar menyerang meski tidak bisa menghasilkan peluang emas. Pemain Meksiko Omar Bravo memiliki peluang pada menit 66 ketika ia lepas dari pengawalan. Sayang tendangannya mengarah tepat ke pelukan kiper Joao Ricardo. Sebelumnya, bek Angola Jamba berhasil menghalau bola tendangan Jesus Arellano yang meneruskan bola muntah hasil tendangan striker Guillermo Franco, Reuters melaporkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006