Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 1.000 warga Indonesia memadati halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan, Brunei, pada Kamis untuk menunaikan shalat Idul Adha 1444 H yang dimulai pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Berbeda dengan perayaan pada tahun-tahun sebelumnya, kali ini lebih banyak jamaah Indonesia yang datang berbondong-bondong untuk merayakan Hari Raya Idul Adha bersama keluarga dan kerabat, kata KBRI Bandar Seri Begawan dalam keterangannya, Kamis.
Antusiasme itu terlihat setelah Pemerintah Brunei tidak lagi menerapkan pembatasan maupun protokol kesehatan.
Shalat Idul Adha di KBRI Bandar Seri Begawan dipimpin oleh Ustads Asir Belli sebagai imam.
Prof. Madya Haji Anis Malik Thoha, yakni dosen Indonesia yang mengajar di Fakultas Usuluddin, Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, bertindak sebagai khatib.
Dalam khutbahnya, Prof. Anis mengajak jamaah untuk belajar kembali tentang keteladanan yang ditunjukkan oleh keluarga Nabi Ibrahim, yang memperlihatkan pengabdian kepada Allah SWT melalui pengorbanan sebagai bentuk rasa syukur yang tertinggi.
Anis juga berbicara tentang pentingnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia umat Islam di dunia, yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Iya meyakini bahwa peningkatan kualitas tersebut dapat tercapai jika umat Islam membudayakan rasa syukur yang sebenar-benarnya.
Seusai rangkaian shalat dan ceramah, acara dilanjutkan dengan halalbihalal, ramah tamah, dan santap makan bersama.
Acara perayaan Idul Adha bersama KBRI itu juga dimanfaatkan oleh warga Indonesia di Brunei sebagai ajang berkumpul dan mempererat silaturahim antar-WNI serta sebagai sedikit pengobat rindu akan suasana kampung halaman.
Sama dengan Indonesia, Pemerintah Brunei menetapkan 10 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada 29 Juni 2023.
Penetapan ini sesuai hasil rukyah yang disahkan Ketua Hakim Syarie, Mahkamah Syariah, Jabatan Kehakiman Negara, Mufti Kerajaan, Kementerian Agama dan Kementerian Pembangunan, setelah melakukan pengamatan hilal setidaknya di lima lokasi di wilayah Brunei.
Sebelum pelaksanaan Shalat Idul Adha dimulai, Kuasa Usaha ad interim (KUAI) KBRI Bandar Seri Begawan Irwan Iding antara lain mengingatkan jamaah tentang adanya keharusan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) untuk memiliki kartu e-PMI.
E-PMI adalah dokumen resmi yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia bagi PMI sebagai tanda pengenal dan pendataan, dan wajib dimiliki oleh PMI.
"Seluruh persyaratan dan prosedur pembuatan e-PMI diatur dalam peraturan perundang-undangan dengan tujuan agar keberangkatan PMI untuk bekerja di luar negeri itu sesuai prosedur dan mendapatkan perlindungan asuransi," ujar Irwan, menjelaskan.
Baca juga: Ribuan WNI ikuti shalat Idul Fitri di KBRI Bandar Seri Begawan
Baca juga: Kowani desak penyelesaian MoU Penempatan dan Pelindungan PMI di Brunei
Mahfud MD : Idul Adha momentum mendekatkan diri kepada Allah
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023