Kelurahan, kecamatan, RT, dan RW saya pikir juga sudah tau tugasnya untuk menyosialisasikan kepada warga
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau panitia kurban dan warga tidak sembarangan membuang limbah hewan kurban termasuk memasukkan ke dalam saluran air.

"Ya mudah-mudahan (panitia dan masyarakat) tidak ada yang buang limbah sembarangan," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut Sekretariat Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono bukan hanya limbah hewan kurban saja yang tidak boleh dibuang sembarangan, tetapi juga sampah dan limbah lainnya.

"Kelurahan, kecamatan, RT, dan RW saya pikir juga sudah tau tugasnya untuk menyosialisasikan kepada warga agar tidak membuah limbah sembarangan," ujar Joko.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta melarang panitia kurban dan masyarakat umum untuk membuang limbah hewan kurban seperti jeroan hingga isi perut hewan kurban ke badan air agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

"Praktik membuang limbah kurban sembarangan ini merupakan praktik yang berbahaya, karena potongan jeroan hewan menjadi media berkembangnya patogen yang dapat menularkan penyakit. Limbah ini bisa membuat kondisi badan air jadi tercemar," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Asep menyebut badan air yang terdiri dari got, selokan, dan kali ataupun sungai harus dijaga tetap bersih, tidak tercemar limbah. Agar aman maka limbah hewan kurban dapat dikuburkan atau dijadikan pakan Maggot BSF.

Manggot adalah larva (berupa ulat) dari jenis lalat Black Soldier Fly yang biasa disebut lalat BSF.
Baca juga: Ribuan orang shalat Idul Adha di Jakarta Islamic Center
Baca juga: Presiden Jokowi dan Polri sumbang sapi kurban Masjid KH Hasyim Asy'ari
Baca juga: Heru menyalami warga usai shalat Idul Adha di Balai Kota

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023