Kalau semua protes diterima, ya repot pasti semua akan protes.
Batam (ANTARA News) - Pelatih pelatnas SEA Games 2013 Delfianus Rumahorgo menyesalkan ketidaktegasan keputusan wasit yang mengakibatkan kisruh atas hasil pertandingan penyisihan Kumite +84kg pada kejuaraan nasional karate Piala Kasad, di Batam, Jumat.

Kisruh pada pertandingan hari kedua Piala Kasad itu dipicu ketidaktegasan wasit dalam memberikan keputusan pemenang saat atlet DKI Jakarta Ceisar Hutagalung dinyatakan menang karena lawannya karateka Jabar Dudi melakukan pelanggaran membanting lawannya yang mengakibatkan hidung atlet pelatnas itu mengalami patah tulang.

"Ini karena ketidaktegasan wasit, mereka telah memutuskan Ceisar menang, tapi karena diprotes mengubah keputusan menjadi pertandingan harus diulang," kata Delfianus disela-sela pertandingan.

"Jika wasit tegas tidak akan terjadi seperti ini, yang menjadikan pertandingan kisruh, wasit kan sudah faham dengan peraturan pertandingan ," tambahnya.

Dalam pertandingan Kumite +84kg putra itu, pertandingan yang masih tersisa waktu beberapa menit, karateka Jabar membanting keras atlet DKI yang mengakibatkan hidung Ceisar mengalami patah tulang.

Sebelum kejadian itu, atlet Jabar itu telah melakukan tiga kali pelanggaran dan itu menjadi yang keempat dan mengakibatkan dia terkena diskualifikasi.

Dengan adanya pelanggaran itu, wasit memutuskan atlet Jabar itu terkena diskualifikasi sehingga atlet DKI itu dianggap menang.

Namun, kubu Pengprov Jabar tidak terima atas keputusan itu dan melakukan protes kepada wasit. Atas protes itu akhirnya wasit mengubah keputusan menjadi pertandingan diulang yang diumumkan secara lisan melalui pengeras suara.

"Kalau semua protes diterima, ya repot pasti semua akan protes," tambah pelatih pelatnas itu.

Final pertandingan kelas Kumite akan berlangsung pada hari terakhir Piala Kasad, Sabtu, yang juga akan dipertandingkan nomor "best of the best".

(ANT)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013