“Kendaraan sudah kami arahkan masuk ke kantong parkir seperti di Terminal Kargo Gilimanuk,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana Ajun Komisaris (AKP) Ni Putu Meipin Ekayanti, Rabu.
Selain mengarahkan kendaraan masuk ke kantong parkir seperti saat mudik Idul Fitri, ia mengatakan,pihaknya juga mengimbau antar pengemudi untuk tidak saling mendahului antrian.
“Pengemudi kami minta tertib mengikuti alur antrian. Kalau saling mendahului menuju pelabuhan, justru akan membuat kemacetan lebih parah karena kendaraan dari arah Gilimanuk terhalang,” katanya.
Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar (AKBP) I Dewa Gde Juliana mengatakan, pihaknya mengawasi khusus ekor antrian, agar kendaraan tidak saling mendahului.
Menurut dia, antrean panjang menuju Pelabuhan Gilimanuk ini dipicu beberapa hal yaitu surutnya air di Selat Bali sehingga memperlambat operasional kapal, arus mudik libur Hari Raya Idul Adha serta adanya perbaikan satu dermaga di pelabuhan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, antrean menuju Pelabuhan Gilimanuk yang merupakan pintu gerbang Bali menuju ke Jawa, demikian juga sebaliknya, sempat mencapai hutan yang berjarak sekitar 7 kilometer dari pelabuhan, Selasa (27/6) malam hingga Rabu pagi.
Pengaturan yang dilakukan jajaran Polres Jembrana berhasil mengurangi antrian, yang sampai Rabu siang mencapai Monumen Lintas Laut, Cekik, Gilimanuk yang berjarak sekitar 3 kilometer dari pelabuhan.
Sejumlah pengemudi mengaku, tidak menyangka terjadi antrian sepanjang itu, karena pada Hari Raya Idul Adha sebelumnya, arus kendaraan menuju pelabuhan normal-normal saja.
“Tadi saya pikir ada kecelakaan di depan sehingga macet, ternyata informasinya karena ada perbaikan dermaga dan air laut surut,” kata Lana, salah seorang sopir truk yang hendak menuju ke Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Khusus perbaikan dermaga, Jumat (23/6) lalu, PT ASDP Indonesia Ferry melakukan groundbreaking peningkatan kapasitas dermaga IV dari 10 ton menjadi 30 ton.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, peningkatan kapasitas dermaga di Pelabuhan Gilimanuk ini untuk menyeimbangkan dengan dermaga di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Menurut dia, kekuatan dermaga IV Pelabuhan Gilimanuk masih lebih rendah dibandingkan dermaga Pelabuhan Ketapang.
“Dari empat dermaga di masing-masing pelabuhan, tiga sudah memiliki kapasitas yang sama, tinggal dermaga IV Gilimanuk saja yang masih beda dengan Pelabuhan Ketapang,” katanya, didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba.
Pembangunan dermaga IV ini, menurut dia, ditargetkan selesai tanggal 31 Oktober, sehingga saat libur Natal dan Tahun Baru 2024, sudah bisa beroperasi.
“Dengan kapasitas baru, penyeberangan akan lebih lancar karena dermaga bisa digunakan sandar kapal yang lebih besar,” katanya.
Baca juga: Koster: Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi jalan terus meski tertunda
Baca juga: Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dibuka kembali setelah cuaca membaik
Pewarta: Gembong Ismadi/Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023