Pemenang lelang untuk pengadaan `Ship to Shore Crane`, `Automatic Stacking Crane`, dan `Straddle Carrier` adalah Konecranes yang merupakan perusahaan asal Finlandia,"
Surabaya (ANTARA News) - Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) menginvestasikan dana senilai Rp1,5 triliun untuk pemenuhan peralatan angkat dan angkut serta sistem operasi di Terminal Multipurpose Teluk Lamong.
"Besaran dana tersebut dialokasikan untuk pengadaan 10 unit `Ship to Shore Crane` (STS), 20 unit `Automatic Stacking Crane` (ASC), lima unit `Straddle Carrier` (SC), 50 unit `Combined Terminal Tractor` (CTT), dan pengadaan `Terminal Operating System` (TOS)," kata Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto, di Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan pihaknya telah menunjuk empat perusahaan untuk melakukan pekerjaan pengadaan alat angkat dan angkut serta sistem operasi di Terminal Multipurpose Teluk Lamong.
Keempat perusahaan itu adalah pemenang lelang dalam pelelangan terbuka yang dilakukan Pelindo III beberapa waktu lalu.
"Pemenang lelang untuk pengadaan `Ship to Shore Crane`, `Automatic Stacking Crane`, dan `Straddle Carrier` adalah Konecranes yang merupakan perusahaan asal Finlandia," katanya.
Untuk pemenang pengadaan `Combined Terminal Tractor` adalah Gaussin SA yang merupakan perusahaan asal Perancis," ujarnya.
Sementara lelang pengadaan "Terminal Operating System" dimenangkan oleh Realtime Business Solutions PTY. LTD, perusahaan yang berpusat di Australia.
"Perusahaan tersebut telah menunjuk PT Primus Indonesia sebagai perwakilan mereka di Indonesia. Oleh karena itu, PT Primus Indonesia yang nanti mengerjakan `TOS`," ucapnya.
Salah satu alat yang akan digunakan di Terminal Multipurpose Teluk Lamong, kata dia, merupakan alat baru di bidang kepelabuhanan, yakni "Automatic Stacking Crane".
"Saat ini alat tersebut baru digunakan di tiga negara, yakni Jerman, Arab Saudi, dan Spanyol. Indonesia merupakan negara keempat di dunia yang menggunakan alat ini dan sekaligus menjadi yang pertama di Asia," paparnya.
"Automatic Stacking Crane" adalah sebuah alat yang bisa dikendalikan dari jarak jauh, dan cara pengoperasiannya dilakukan dari dalam sebuah ruang kendali yang terpisah jauh dari alat tersebut.
Ruangan pengendali alat tersebut dilengkapi pendingin udara, layar monitor, tuas pengendali, dan lainnya.
"Kami yakin peralatan tersebut ramah lingkungan. Apalagi, dioperasikan dengan tenaga listrik dan tentunya akan mengurangi emisi gas buang atau polusi udara," kata Djarwo.
Sementara itu, Direktur Konecranes Finland Corporation, Tuomas Saastamoinen mengatakan, "Automatic Stacking Crane" yang akan dioperasikan di Terminal Multipurpose Teluk Lamong memiliki produktivitas dua kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan alat konvensional "Rubber Tyred Gantry" (RTG).
"Kami jamin biaya produksi untuk alat tersebut lebih murah, karena dioperasikan dengan tenaga listrik, bukan BBM," katanya.
(KR-DYT/E011)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013