Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah pada awal perdagangan Rabu, ketika akan kehilangan dukungan pembayaran pajak akhir bulan hari ini dan karena investor mengamati secara tajam konsekuensi dari pemberontakan yang dibatalkan oleh tentara bayaran bersenjata lengkap selama akhir pekan.
Pada pukul 07.11 GMT, rubel merosot 0,3 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan di 85,26. Pada Senin (26/6/2023) rubel merosot ke titik terlemah sejak akhir Maret 2022.
Rubel kehilangan 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 93,41 versus euro dan menguat 0,1 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 11,78.
Kontrol modal telah membantu melindungi rubel terhadap geopolitik sampai batas tertentu dalam 16 bulan terakhir sejak Rusia menginvasi Ukraina, tetapi langkah Yevgeny Prigozhin di Moskow bergema melalui pasar dan meninggalkan pertanyaan tentang cengkeraman kekuasaan Presiden Vladimir Putin.
Para pelaku pasar cenderung tetap berhati-hati, kata para analis, sementara berlalunya periode pajak akhir bulan hari ini yang biasanya membuat eksportir mengubah pendapatan mata uang asing untuk memenuhi kewajiban lokal, akan membuat rubel kehilangan dukungan.
"Peristiwa akhir pekan lalu, kami yakin, tidak terduga bagi banyak investor dan menghidupkan kembali pertanyaan apakah premi risiko saat ini untuk berinvestasi di aset-aset Rusia dapat diterima," kata Dmitry Polevoy, kepala investasi di Locko-Invest.
Polevoy mengatakan ramalannya tentang penguatan rubel menjadi sekitar 74-76 terhadap dolar sebelum mengakhiri tahun mendekati 80, sekarang tampak lebih kecil kemungkinannya.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 72,36 dolar AS per barel.
Indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS berdenominasi dolar diperdagangkan tidak berubah pada 1.028,3 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan pada 2.785,7 poin.
Kementerian Keuangan Rusia berencana untuk mengadakan satu lelang obligasi OFZ pada Rabu.
Baca juga: Yen di bawah tekanan, Aussie merosot karena inflasi melambat
Baca juga: Dolar AS datar di awal sesi Asia, Aussie jatuh karena inflasi melambat
Baca juga: Saham Asia dibuka hati-hati, penurunan yen picu risiko intervensi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023