Saya menghimbau para pemimpin perusahaan, filantropi, startup, kementerian/lembaga terlibat aktif membangun peluang kerja sama yang strategis pada tataran kawasan dan global melalui AIS Forum

Jakarta (ANTARA) - Archipelagic and Island States (AIS) Forum memaksimalkan beberapa hal terkait kerja sama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi, khususnya ekonomi biru.

"Acara ini menjadi peran bersama yang penting bagi kita, para pelaku sektor biru untuk menciptakan kesempatan dan berkontribusi langsung demi menciptakan kesejahteraan dan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat pesisir," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan arahan pembuka dalam AIS Forum bertajuk Matchmaking Sustainable Solutions: Bringing Investors and Bluepreneurs Together di Jakarta, Senin (26/6/2023), sebagaimana dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Acara tersebut merupakan bagian dari program AIS Blue Innovative Solution yang digelar untuk mendorong pertumbuhan wirausahawan dan membuka peluang bagi para inovator di sektor biru untuk mendapatkan pendanaan dari investor-investor potensial di bidang ekonomi biru di Indonesia.

"Saya menghimbau para pemimpin perusahaan, filantropi, startup, kementerian/lembaga terlibat aktif membangun peluang kerja sama yang strategis pada tataran kawasan dan global melalui AIS Forum," ujar Luhut.

Dalam forum AIS tersebut, tiga pihak juga menyampaikan komitmen kerja sama dalam pengembangan sektor ekonomi biru di Indonesia dan negara-negara AIS lainnya, yakni Lazada Indonesia, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (Indonesia AID), dan satu perwakilan startup Azura Indonesia.

Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo dalam penyampaiannya, menggarisbawahi tentang aksi-aksi kerja sama antara Lazada Indonesia dan AIS forum yang telah, sementara, dan akan terus berjalan sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap keselamatan lingkungan, khususnya lingkungan laut dan sekitarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Indonesia AID Tormarbulang Lumbantobing menyampaikan keterbukaannya terhadap peluang-peluang pendanaan proyek di sektor biru melalui kerja sama AIS Forum dan Indonesian AID dengan sepenuhnya akan memberikan dukungan terhadap upaya-upaya memajukan sektor ekonomi biru di negara-negara pulau dan kepulauan.

Sedangkan, Founder & CEO Azura Indonesia Nadea Nabila memberikan testimoni bagaimana kerja sama Azura Indonesia dan AIS Forum ikut mengakselerasi aksi nyata yang selama ini telah dilakukan, salah satunya adalah dengan membuka peluang kerja sama ke wilayah Pasifik.

Salah satunya negara Fiji, yang mana Azura mendapat kesempatan mengenalkan inovasinya, MantaOne kepada masyarakat lokal di Pulau Bau sekaligus memberikan pelatihan tentang bagaimana mengoperasikan mesin kapal elektrik yang ramah lingkungan dan ekonomis tersebut.

AIS Forum juga menilai bertemunya para startup dengan investor potensial, sektor pemerintahan, sektor swasta, filantropi, dan inkubator ekosistem bisnis bisa membuka peluang besar untuk saling menjalin kolaborasi dan koneksi antarsesama wirausahawan sektor biru.

AIS Forum didirikan dengan tujuan untuk menciptakan kolaborasi dan pembangunan yang konkret di negara-negara pulau dan kepulauan yang tersebar di Samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifik.

Forum tersebut telah menjadi platform terbuka dalam menangani isu-isu global sejak 2018 dan akan terus berlanjut untuk memperluas aksi nyata di negara-negara pulau dan kepulauan.

Baca juga: Di Fiji, AIS Forum serukan penguatan kolaborasi negara pulau-kepulauan
Baca juga: AIS Forum dan agenda perubahan iklim
Baca juga: Luhut: AIS Forum upaya Indonesia wujudkan visi poros maritim dunia

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023