Kanker juga menempati urutan tertinggi yang menghabiskan dana jaminan kesehatan masyarakat sebelum stroke, gagal jantung dan gagal ginjal.

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menekankan pentingnya promosi kesehatan, pencegahan dan deteksi dini dalam pengobatan penyakit kanker.

"Kanker harus ditangani dari hulu sampai ke hilir. Promosi dan pencegahan digalakkan supaya tidak menderita kanker. Kalau sudah menderita, harus didiagnosis sejak dini," kata Menkes Nafsiah Mboi, di Jakarta, Jumat.

Menkes mengatakan diagnosis dan deteksi dini terhadap penyakit kanker harus dilakukan karena ketika penyakit kanker sudah berada pada stadium lanjut, pengobatannya semakin sulit dan mahal.

Menurut Menkes, kanker merupakan salah satu penyakit yang pengobatannya termasuk paling mahal di dunia. Kanker juga menempati urutan tertinggi yang menghabiskan dana jaminan kesehatan masyarakat sebelum stroke, gagal jantung dan gagal ginjal.

"Karena itu, kanker menjadi perhatian banyak pihak. Kementerian Kesehatan memerlukan pemikiran konstruktif dari banyak pihak," tuturnya.

Menkes mengatakan, berdasarkan data sistem rumah sakit 2010, jenis penyakit kanker semakin banyak dan penderitanya semakin meluas. Ia mengaku risau saat melakukan kunjungan ke daerah melihat bayi, balita dan anak-anak muda sudah mulai terserang kanker.

Karena itu, Menkes meminta masyarakat kedokteran dan para ahli untuk ikut memikirkan pengendalian dan pencegahan kanker, tidak hanya memikirkan pengobatannya saja.

Menkes Nafsiah Mboi memberikan sambutan sekaligus membuka Konferensi Kerja Nasional Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin), di Jakarta yang bertema "Peranan Internis pada Penatalaksanaan Kanker".

Menkes mengatakan mengatakan pengobatan nonkonvensional seperti pengobatan alternatif atau herbal tradisional tidak bisa menyembuhkan kanker, tetapi hanya meningkatkan daya tahan tubuh sehingga gejala-gejala kanker seolah-olah hilang.

(D018)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013