830.000-840.000 barel

Jakarta (ANTARA News) - Produksi minyak rata-rata mencapai sekitar 830.000-840.000 barel pada Februari 2013, kata Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi Elan Biantoro.

"Produksi per 27 Januari, minyak dan kondensat mencapai 825.580 barel per hari. Nilai tersebut minus 8.000 barel per hari karena ada peralatan yang sedang diinspeksi sehingga harus ditutup dulu sumurnya," kata Elan, di Jakarta, Jumat.

Elan menuturkan, produksi yang merosot itu disebabkan oleh beberapa gangguan yang terjadi di hampir seluruh lini produksi. Salah satu sebabnya misalnya karena ada penutupan sementara sumur di sejumlah lokasi yang mengakibatkan terhentinya produksi minyak sebanyak 2.400 boepd.

Namun, dia memastikan saat sumur yang ditutup sementara dijalankan kembali, produksinya akan bisa mengompensasi produksi minyak yang sempat terhambat.

Elan menjelaskan, hingga Februari lembaga itu telah merealisasikan sejumlah agenda yang menjadi prioritas pada 2013. SKK Migas telah merealisasikan survei seismik 2D sepanjang 228 kilometer atau 18 persen dari rencana tahun ini yang ditargetkan sepanjang 1.250 km.

Adapun terkait tahun pengeboran yang dicanangkan SKK Migas, hingga akhir Februari sumur eksplorasi telah mencapai 10 sumur dari target 21 sumur, sedangkan sumur pengembangan mencapai 53 unit dari target yang diharapkan bisa mencapai 100 unit sumur.

Elan mengatakan, dengan realisasi tersebut, lembaga khusus itu ditantang untuk bisa lebih mendorong kinerja. Walaupun, menurut dia, faktor non-teknis, keamanan, lahan, hingga cuaca dan perizinan masih menjadi kendalam utama yang dihadapi.

"Selain itu, hambatan lain di pengeboran biasanya dalam pengadaan rig (anjungan), banyak prosedur yang harus dipenuhi serta perizinan transportasi," katanya.

(A062)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013