Banda Aceh (ANTARA News) - Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) siap menjadi salah satu daerah pengeskspor beras karena setiap tahun daerah ini surplus gabah, demikian Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikulutara NAD Asrin di Banda Aceh, Senin.
Kesiapan itu disampaikan setelah Drektur Utama Bulog Mustafa Abubakar meminta Aceh menjadi daerah pengekspor beras untuk mendukung kebijakan pemerintah menjadikan Indonesia pengekspor beras pada 2009.
Ia menyatakan, Aceh berpeluang menjadi salah satu daerah pengekspor beras mengingat hampir setiap tahun Aceh selalu surplus gabah rata-rata 200 ribu ton.
Asrin menyatakan, surplus gabah yang dialami petani Aceh selama ini sebagian besar dipasarkan ke luar daerah, khususnya Sumatera Utara, disamping untuk pengadaan pangan nasional.
Produksi padi NAD dua tahun terakhir meningkat dari 1,342 juta ton pada 2006 menjadi Rp1,519 juta ton pada 2007. Namun pada 2008 diperkirakan turun 9,94 persen menjadi 1,386 juta ton.
Asrin mengungkapkan, penurunan produksi terjadi karena perubahan iklim dan banyak saluran irigasi yang rusak.
Untuk itu pada 2009 Dinas Pengairan dan Sumber Daya Air Provinsi NAD memokuskan perbaikan irigasi untuk memacu lagi produksi padi. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009