Tianjin (ANTARA) - Perdana Menteri China Li Qiang pada Selasa membeberkan pengamatannya tentang bagaimana umat manusia dapat menavigasi masa-masa yang penuh gejolak setelah dunia berada di persimpangan sejarah.
Selama tiga tahun terakhir, semua negara berjuang keras melawan pandemi COVID-19, yang menunjukkan kekuatan besar umat manusia dalam bekerja sama dan saling menjaga pada masa-masa sulit, tutur Li.
Dalam menghadapi krisis besar, tidak ada negara yang dapat bertahan tanpa luka atau menyelesaikan masalah sendirian, kata Li.
Dia menambahkan bahwa umat manusia juga dihadapkan kepada tantangan-tantangan global, seperti perubahan iklim, risiko utang, pertumbuhan yang melambat, dan kesenjangan kekayaan.
"Sebagai komunitas dengan masa depan bersama, kita harus menghargai hasil kerja sama, merangkul konsep kerja sama yang saling menguntungkan, serta bekerja sama mengatasi tantangan-tantangan global ini dan mendorong kemajuan manusia," kata Li.
Pewarta: Xinhua
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023