Jakarta (ANTARA) - Nutrionis Madya Direktorat Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Hera Nurlita mengatakan pintar membaca label menjadi kunci awal memilih makanan yang sehat, bergizi dan seimbang khususnya dalam bentuk kemasan.
"Hampir semua makanan kita sudah ada labelnya. Dengan membaca label, diharapkan kita tahu berapa yang sudah kita makan, apa yang didapatkan dari makanan," kata dia di Jakarta, Selasa.
Di dalam label kemasan produk pangan, masyarakat antara lain bisa mengetahui jumlah gula, garam dan lemak yang terkandung dan menyesuaikan konsumsinya dengan mengacu pada batasan maksimal asupan harian yakni empat sendok makan untuk gula, lima sendok makan per hari untuk minyak dan 2000 mg atau satu sendok teh untuk garam.
Baca juga: PERGIZI jelaskan pentingnya rajin baca label makanan olahan
Dari label, masyarakat juga dapat mengetahui produk terigu yang dipilih sudah terfortifikasi ditambah zat gizi tertentu atau belum. Deputy Country Director Nutrition International Indonesia Rozy Jafar mengatakan tepung terigu terfortifikasi atau telah diperkaya dengan vitamin B1, vitamin B12, zink, asam folat dan zat besi guna mengurangi risiko anemia kekurangan zat besi, biasanya sudah dilabeli.
"Terigu Insha Allah semua sudah berlabel ya. Seringkali di pasar beli karungan lalu dikemas ulang lagi pakai plastik. Kalau ditemui dijual di konsumen tidak berlabel itu bisa lapor Badan POM," kata Rozy.
Berbicara manfaat, analisis yang dilakukan Nutrition International menunjukkan fortifikasi tepung terigu bertujuan untuk mengurangi anemia akibat kekurangan zat besi sebesar 7,2 - 9,9 persen dan kekurangan zink sebesar 15,6 - 21,6 persen per tahun pada anak-anak dan orang dewasa dari tahun 2023 hingga 2032.
Selanjutnya, melalui program fortifikasi tepung terigu, sekitar 45 juta kasus anemia kekurangan zat gizi besi dan zink di Indonesia dapat dicegah dan angka cacat lahir akibat kekurangan asam folat dapat dikurangi 25 persen.
Baca juga: Ahli ingatkan pentingnya ajarkan anak membaca label makanan kemasan
Baca juga: Masyarakat perlu cermati label gizi untuk batasi asupan gula
Baca juga: Perhatikan ini sebelum membeli makanan olahan dalam kemasan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023